- JCDS
VIVAnews - Tanggul raksasa Jakarta tidak hanya dibuat untuk mengantisipasi kecenderungan tenggelamnya kawasan Jakarta Utara akibat naiknya permukaan air laut dan penurunan muka tanah.
Teknologi yang diterapkan akan menahan serangan air laut, sehingga sesuai dengan konsepnya, tanggul ini merupakan bagian penting dalam perkembangan pengelolaan air di Indonesia. Meski hingga kini belum ada disain detail mengenai mega proyek ini, diharapkan nantinya bisa memperbaiki sistem tata air di Ibukota secara keseluruhan.
Sawarendro, Deputy Representative Witteveen, dan pimpinan salah satu konsultan anggota Konsorsium Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS), mengatakan, bentuk tanggul raksasa bisa berupa tanggul yang bagian dalam dan tengahnya dibuat dari bahan tanah dan pasir sedangkan bagian luarnya dilindungi dengan batuan.
Ada geotekstil yang memisahkan pasir dan bantuan. Lebar atas tanggul diperkirakan sekitar 60 meter, dengan kemiringan tanggul sekitar 1:7 (1 vertikal berbanding 7 horisontal).
"Karena cukup lebar, di atas tanggul bisa sekaligus difungsikan sebagai jalan raya atau jalan kereta api, atau kedua-duanya sekaligus," ujar Sawarendro kepada VIVAnews.com, Senin malam, 25 Juli 2011.
Dia menambahkan, sebagai jalan raya (tol atau non tol), tanggul tersebut diperkirakan bisa dibuat lima jalur atau lebih, di masing-masing arah lalu lintas. Jalan tol ini yang demikian panjang dan lebar itu dapat dibangun tanpa problematika pembebasan tanah yang selalu menghantui pembangunan infrastruktur jalan selama ini.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengatakan, setelah master plan selesai dikerjakan, Pemprov DKI akan segera mencari dana untuk pembangunan dengan mekanisme public private patnership (PPP), karena dana yang dibutuhkan untuk membangun mega proyek ini mencapai Rp50 triliun lebih.
Nyamannya Naik Gunung Terbersih di Indonesia
Menghirup udara segar plus menikmati indahnya alam pengunungan, kebersihan menjadi salah satu faktor terpenting. Dan paket lengkap itu bisa ditemukan di Gunung Kembang.
