- ANTARA/Ismar Patrizki
VIVAnews - Maraknya peredaran narkoba khususnya di dalam Lembaga Pemasyarakatan menjadi perhatian khusus Badan Narkotika Nasional. Kurangnya pengawasan dan banyaknya penjaga lapas yang tergiur untuk bekerjasama dengan pengedar merupakan kunci utama masuknya barang haram ke penjara.
Direktur Pemberantasan Narkotika Alami, Brigadir Jenderal Benny Mamoto mengatakan, hingga saat ini peran oknum lapas masih sangat besar sehingga bisa dikendalikan bandar yang ada di dalam penjara.
"Kalau tidak ada bantuan oknum pasti tidak bisa ada peredaran di dalam LP, dari analisis kami jika LP ada napi narkoba pasti di dalamnya ada peredaran narkoba," ujar Benny di kantor BNN, Jakarta Timur, Senin 1 Agustus 2011.
Benny menjelaskan, peran pertugas lapas sangat mementukan bersih atau tidaknya peredaran narkoba di dalam penjara, sementara itu aturan yang ada juga harus ditegaskan. Dirinya mencontohkan, sebenarnya jika ada narapidana yang ketauan menggunakan telepon genggam dan mengedarkan atau menggunakan narkoba remisinya dihapus, itu sudah tertuang dalam aturan Leter F.
Aturan tersebut, kata Benny datang sendiri dari Kementerian Hukum dan HAM, tetapi hingga kini penerapannya tidak berjalan dengan baik, buktinya belum ada narapidana yang hak remisinya atau bebas bersyaratnya dicabut karena ketahuan menggunakan benda-benda itu.
"Jika aturan itu diterapkan, saya menjamin napi tidak ada yang berani menggunakan HP dan narkoba di dalam penjara," kata Benny.
Seperti diketahui, dalam penggerebekan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional ke beberapa Lembaga Pemasyarakatan sering sekali ditemukan handphone dan narkoba dalam penjara. Penggerebekan terakhir BNN di LP Cipinang, petugas menangkap pengendali narkotika jenis ekstasi di mana ada barang bukti yakni telepon genggam yang digunakan secara bebas. (adi)
TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Korban Penembakan OPM di Papua
Proses evakuasi menggunakan helikopter gabungan TNI-Polri.
