Pakar: Jakarta Belum Siap Hadapi Bencana

Suasana Gempa di Jakarta
Sumber :
  • Vivanews/ Tri Saputro

VIVAnews - Jumlah penduduk Jakarta hingga 2030 diperkirakan mencapai 12,5 juta jiwa. Karena itu persiapan untuk membenahi kesadaran masyarakat terhadap persoalan perkotaan harus segera dilakukan. Kesadaran soal siaga bencana merupakan salah satu faktor penting.

Menurut Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, Jakarta memang harus dibuat sebagai kota siaga bencana. Mekanisme mitigasi bencana perlu dibangun untuk menjangkau setiap warga.

"Untuk membangun early warning system memang memerlukan perangkat informasi yang sangat mahal. Tapi, dibanding membangun proyek besar yang selesai puluhan tahun, seperti membangun tanggul raksasa dengan investasi besar, ini sangat penting. Bencana bisa datang setiap saat," ujarnya kepada VIVAnews.com

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Dia mencontohkan saat terjadi gempa di Jakarta, banyak warga panik dan tidak mengerti harus ke mana. Itu karena Jakarta tidak memiliki ruang hijau yang cukup, sehingga banyak orang berkerumun di tepi jalan. Akhirnya, Sudirman dan Thamrin menjadi semrawut dan macet total.

Yayat mengritik peraturan daerah tata ruang Jakarta 2030, yang menurut dia masih terfokus pada teknis pembangunan dan pendekatan proyek. Yang dikejar semata target pembangunan proyek penanggulangan, tapi tidak memperhatikan solusi sosial untuk mengatasi bencana--misalnya: membuat warga untuk tidak membuang sampah sembarangan.

"Bencana polusi juga bertambah seiring dengan penambahan jumlah manusia," ujarnya.

"Masyarakat Jakarta harus peduli dengan bencana, harus sigap bencana. Banyak aspek non teknis yang kurang diantisipasi karena tidak bernilai proyek," katanya.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024