- ANTARA/Ari Bowo Sucipto
VIVAnews - Mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat pertandingan sepak bola Pra Piala Dunia antara Indonesia melawan Qatar pada tanggal 11 Oktober 2011 mendatang, Kepolisian Daerah Metro Jaya akan mengundang pengurus PSSI. Rapat itu akan membahas pengamanan laga itu.
"Hari Kamis kami akan mengundang PSSI. Untuk rapat koordinasi di Polda. Kami harapkan PSSI hadir, baik komite keamanan, komite pertandingan ataupun Sekjennya," Ujar Kepala Biro Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Sujarno, di Jakarta, Selasa 4 Oktober.
Dalam rapat tersebut juga akan membahas masalah kembang api, yang dalampertandingan sebelumnya sempat membuat pertandingan terhenti. Untuk menghindari kejadian serupa kembali terjadi, kepolisian akan menerjunkan sebanyak 2.600 personel kepolisian untuk mengamankan Stadion Utama Gelora Bung Karno secara berlapis.
Pengamanan, kata Sujarno akan dibagi menjadi empat ring. Hal tersebut dilakukan agar tidak kecolongan sehingga kembang api bisa masuk stadion. Nantinya personel polisi akan berjaga dalam mulai dari pintu pemeriksaan tiket, kemudian pintu masuk tribun, sampai dengan di dalam stadion personil polisi akan disiagakan.
"Di tribun atas itu ada 48 pintu, kami akan siapkan lima anggota Brimob di dalam dan lima anggota di pintu masuk. Sedangkang di tempat penyobekan tiket, kita siapkan Polwan, Shabara, Brimob, dan serse dengan pakaiaan bebas seluruhnya 17 orang," jelasnya.
Sementara itu, polisi pun akan melakukan sterilisasi lebih awal, satu jam sebelum penonton masuk polisi akan lebih awal bersiap. Selain itu, pedagang pun tidak akan diperbolehkan masuk ke dalam stadion, serta para penonton dan sponsor minuman tidak boleh membawa botol minuman ke dalam stadion.
"Kami tidak perbolehkan mereka membawa botol minuman mineral, termasuk sponsor yang menjajakan di dalam, takutnya kembang api dimasukan kedalam botol minuman tersebut," kata dia.
Moeldoko Sebut Insentif Hybrid Hambat Mobil Listrik, Toyota Komentar Pedas
Kepala Staf Presiden Moeldoko menilai jika mobil hybrid diberikan insentif, maka secara tidak langsung akan menghambat pertumbuhan mobil listrik, Toyota berkomentar pedas
