Tarif Naik Sepihak, Kopaja AC Ditertibkan

Kopaja AC
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews-Kenaikan tarif bus Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) eksekutif AC S-13 jurusan Ragunan-Slipi masih menunggu Surat Keterangan (SK) Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Namun, sudah sejak satu bulan lalu, pihak Kopaja menarik tarif Rp5.000 kepada para penumpangnya.

Ketua Umum Kopaja Nanang Basuki mengaku paham bahwa tidak boleh menerapkan tarif baru kepada penumpang sebelum ada SK.

Perlindungan Cat Mobil Berkualitas Tinggi Hadir di Jakarta Selatan

Tetapi, menurut dia, bila penerapan tarif promosi Rp2.000 terlalu lama, maka berpotensi menimbulkan gejolak sosial di kalangan pengelola bus sedang lainnya.

“Penumpang pasti lebih memilih naik bus AC bila tarifnya sama,” kata Nanang di Jakarta, Senin, 10 Oktober 2011.

Senada dengan Nanang, Ketua DPD Organda DKI Jakarta Sudirman, mengaku pihaknya tak ada wewenang untuk menindak pelanggaran tersebut karena masalah itu merupakan wilayah Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

“Sebab sejak awal ujicoba dengan tarif Rp2.000 adalah seizin Kepala Dishub,” ucap Sudirman.

Menurut dia, pelanggaran saat ini juga diketahui oleh Dishub karena sudah banyak warga dan media mengadu.

“Sebetulnya saya tidak sependapat hal yang melawan aturan. Yang cantik sebetulnya tunggu dulu SK Gubernur yang sedang diproses,” ungkapnya.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta sejak awal menegaskan bahwa tarif selama ujicoba sebesar Rp2.000. Selama belum ada persetujuan resmi dari Gubernur DKI Jakarta tarif baru belum berlaku.

“Sebelum ada persetujuan, tidak boleh dilanggar. Sanksi akan ditertibkan dan ditegur. Ini harus menunggu persetujuan dari gubernur,” ujar Kepala Dinas Perhubungan, Udar Pristono.

Kepala Biro Perekonomian Pemprov DKI Jakarta Ratna Ningsih mengatakan, permohonan tarif baru sudah diterima gubernur. Dia menjelaskan, gubernur menolak karena belum ada penjelasan secara komprehensif.

“Pak gubernur meminta agar Dishub memaparkan tarif kopaja AC juga tarif bus lainnya juga,” jelas dia.

Ratna menerangkan, pada rapat terakhir, Dishub belum bisa memaparkan hal itu dihadapan Asisten Perekonomian dan Administrasi.

“Makanya kami ingin menjadwal ulang minggu depan,” tuturnya. (eh)

Viral, Pria Gorontalo Temani Jenazah Ayah di Dalam Keranda untuk Terakhir Kali
Ilustrasi penembakan.

Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala

Seorang anggota polisi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis 25 April 2024

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024