- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Kepala SMA 70, Bulungan, Jakarta Selatan, Sudirman Bur, menilai laporan sejumlah orang tua murid ke Komisi Nasional Perlindungan Anak berlebihan.
Sudirman mengatakan sejauh ini pihaknya sudah cukup terbuka, dan memberi kesempatan kepada siapapun untuk datang menceritakan permasalahan sekolah. "Saya rasa pelaporan ke Komnas Perlindungan Anak itu terlalu jauh," ujar Sudirman di Jakarta, Kamis 27 Oktober 2011.
Meski demikian, ia tidak membantah jika di sekolah yang dipimpinnya terjadi kekerasan. Namun menurutnya, hal itu juga terjadi di sekolah-sekolah lain.
"Tapi secara perlahan-lahan sudah kami tekan. Salah satunya dengan character building," tambahnya.
Sudirman mengakui langkah antisipatif yang diambilnya belum maksimal, sehingga tidak dapat mengurangi kekerasan terhadap siswa secara drastis.
Dia mengungkapkan telah menerapkan disiplin tegas kepada para siswa agar angka kekerasan terus menurun. Antara lain dengan memberikan poin pada setiap pelanggaran yang dilakukan siswa.
Jika mencapai angka tertentu, maka siswa harus rela angkat kaki dari sekolah itu. "Kami kan guru, pendidik, kalau memberikan sanksi harus bijak," tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dari tahun ke tahun angka tawuran semakin menurun walaupun belum benar-benar hilang. "Kami terus mengupayakan agar tawuran pelajar di sekolah ini benar-benar hilang," ungkap Sudirman.
Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad
Artikel top trending pertama yakni mengenai Akui Kemenangan Prabowo-Gibran, Habib Bahar: Saya Ambil Hikmahnya PDIP Nyungsep tengah disorot oleh para pembaca
