- Antara/Widodo S
VIVAnews - Pelaksanaan Sea Games XXVI pada 11-22 November 2011 mendatang, mestinya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kota. Salah satunya adalah menerapkan kebijakan untuk mengatasi kemacetan Jakarta. Demikian disampaikan Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor Nainggolan.
"Ada moment SEA Games, mestinya jadikan kesempatan itu untuk memperbaiki kota," katanya kepada VIVAnews.com, Senin 7 November 2011.
Salah satu caranya, menurut Tigor, Pemprov DKI harusnya berani menaikkan tarif parkir hingga 400 persen guna membatasi pergerakan jumlah kendaraan pribadi di areal venue SEA Games. Kebijakan ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan.
Kenaikan tarif parkir dapat diterapkan di pusat kota atau gedung-gedung yang berada di sekitar venue SEA Games. DTKJ mengusulkan tarif parkir untuk kendaraan roda empat dinaikkan jadi Rp10 ribu per jam dan untuk kendaraan roda dua Rp5 ribu per jam.
"Penggunaan stiker belum bisa membatasi kendaraan karena akan sulit diawasi. Kalau memang tidak siap, larang saja kendaraan masuk venue SEA Games," katanya lagi.
Tigor mencontohkan keberhasilan China mengurangi kemacetan di Guangzhou saat menjadi tuan rumah Asian Games. Perhelatan akbar itu digunakan momentum bagi pemerintah setempat untuk menaikkan tarif parkir dan menekan jumlah kendaraan pribadi yang digunakan saat Asian Games berlangsung, hingga sekarang.
Namun, usulan Tigor rupanya langsung kandas. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan kebijakan menaikkan tarif parkir perlu dikaji secara mendalam terlebih dahulu. Karena itu, saat pelaksanaan SEA Games mendatang, yang diterapkan hanya sebatas pengaturan arus lalu lintas dan pendampingan bagi kontingen peserta.
Menurut dia langkah mengantisipasi kemacetan saat SEA Games berlangsung sudah disiapkan. Salah satunya dengan menempelkan stiker untuk kendaraan kontingen. Kendaraan-kendaraan berstiker inilah yang nantinya akan mendapat prioritas di jalan. "Mereka harus didahulukan, terlebih saat di persimpangan," katanya.
Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil
Pria berinsial JJ, mengaku sebagai anggota TNI pangkat Mayor Jenderal ditangkap saat mendatangi Markas Kodam I Bukit Barisan (BB). Ternyata TNI gadungan
