Foke: Banjir Jakarta Karena Air dari Gunung

Fauzi Bowo & Agung Laksono Kunjungi Banjir Pondok Labu
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Berbagai cara dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi banjir yang kerap kali menggenangi Ibukota.

Seperti disampaikan Gubernur DKI, Jakarta Fauzi Bowo, penyebab pertama banjir Jakarta karena hujan di dataran tinggi dari gunung. Kiriman air dari Bogor, kemudian menyebabkan banjir atau biasa disebut dengan banjir kiriman. "Karena hujan lebat di gunung, air numpang lewat saat ke laut. Akhirnya muncul banjir," ujar Foke, panggilan akrab Fauzi, di Jakarta, 2 Desember 2011.

Guna mengantisipasi penyebab banjir kiriman atau air yang datang dari dataran tinggi, cara lama dengan melakukan sistem monitoring air tetap dilakukan.

"Begitu air di Bogor Puncak tinggi, maka kita bisa monitor berapa jam air sampai Jakarta. Ini penting untuk warga yang tinggal di sekitar Cipinang dan sekitar kali Ciliwung, itu air yang datang dari gunung," katanya.

Penyebab banjir lainnya adalah hujan lokal yang intensitasnya cukup tinggi sehingga memunculkan genangan di daerah rawan banjir. Keadaan ini bahkan pernah membuat Jakarta lumpuh. 

IHSG Dibayangi Konsolidasi Wajar Jelang Rilis Data Cadangan Devisa

Perilaku masyarakat menjadi penyebab utamanya.  "Kalau ini akan cepat teratasi kalau saluran airnya bersih, namun kalau penuh sampah, airnya luber kemana- mana. Itu dipersempit warga sendiri," ujar Foke.

Kenaikan debit air laut menjadi penyebab banjir lain di Jakarta. Kondisi ini akan membuat banjir rob yang menggenangi sejumlah wilayah di Jakarta Utara. "Kenaikan air laut bila diikuti angin yang cukup kencang menimbulkan rob, inilah yang menyebabkan genangan di utara," katanya.

Pemasalah banjir rob di Jakarta utara, kata Foke, tidak hanya karena air laut yang naik, muka tanah yang turun juga menjadi penyebab lain. Karena itu, bila permukaan tanah bisa dikendalikan maka banjir rob dapat diatasi. Saat ini, sebanyak 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut

"Bukan cuma air laut yang naik, di Jakarta Utara  tanahnya turun, karena air tanahnya disedot mululu," ujarnya lagi.

Sudah disampaikan sebelumnya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sekitar 62 titik bajir akan melanda Jakarta.
Kemampuan 13 sungai yang melintas di Jakarta dipastikan belum dapat mengatasi keadaan bila seluruh wilayah tadi benar-benar tergenang banjir.

Penyempitan alur sungai di sejumlah wilayah Jakarta karena banyak dibangun pemukiman padat menjadi pemasalahan tersendiri.

Sementara untuk bajir akibat hujan lokal lebih banyak disebakan karena drainase Jakarta tidak baik. Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, hampir 90 persen drainase di Jakarta tidak berjalan baik karena sedementasi, penyumbatan dan mampet.

Karena itu menurut Sutopo, drainase yang buruk ini perlu segera diperbaiki dan di renovasi mengingat umurnya sudah cukup lama.

Ganjar Pranowo saat hadir dalam sidang Perselisihan Pilpres 2024 di MK

Ganjar Ngaku Siap jadi Oposisi Prabowo, Senior PDIP Bilang Itu Murni Pribadi Bukan Partai

Mantan capres Ganjar Pranowo mengaku siap jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran periode lima tahun ke depan.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024