- http://matanews.com
VIVAnews - Sebagai ibukota Indonesia, Jakarta menjadi pusat perekonomian, budaya, serta pendidikan. Namun ironisnya, di kota metropolitan ini masih ada 27.920 warga yang belum bisa baca tulis atau buta huruf. Demikian menurut data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan saat ini pihaknya sedang berupaya untuk menangani masalah buta huruf itu.
"Memang hanya 0,3 persen dari jumlah penduduk, tapi untuk kota megapolitan seperti Jakarta jumlah itu sudah cukup banyak," ujar Taufik di Jakarta, Kamis 8 Desember 2011.
Taufik mengaku siap mengentaskan buta aksara di ibu kota. Melalui program pendirian dan pembinaan pusat kegiatan belajar mandiri (PKBM), lanjutnya, diharapkan tidak akan ada lagi warga yang buta aksara.
Menurutnya, langkah ini dilakukan agar semua warga dapat membaca. Selain itu, program tersebut adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan harkat martabat warganya.
"Ini juga upaya meningkatkan harkat mereka, agar muncul kepercayaan diri saat bisa membaca. Dan ke depan bisa memperbaiki taraf hidup mereka," ujar dia.
Saat ini pusat kegiatan belajar mandiri yang terdaftar di Dinas Pendidikan sebanyak 240. Sebagian besar dikelola secara swadaya oleh masyarakat.
Selain kejar paket A, B, dan C, pusat kegiatan itu juga mengajarkan kepada peserta didik keterampilan. "Pelatihan seperti komputer, memasak, membuat kerajinan tangan, dan kemampuan akuntansi," ucap Taufik. (ren)