- VIVAnews/ Erik Hamzah
VIVAnews - Kalpolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Untung S Rajab mengatakan hingga kini pihaknya masih menelusuri penemuan senjata api, ratusan amunisi, dan beberapa bungkus plastik berisi amphetamine atau sabu yang berada dalam tabung gas 12 Kg di kawasan Bekasi.
"Ini ada modus baru. Ada orang yang membetulkan tabung gas, setelah dibuka bawahnya ternyata ada senjata api. Ada sabu sabu seberat seperempat kilogram. Saat ini sedang kita lacak dari mana asalnya dan siapa yang jual, untuk itu masyarakat harus waspada," ujar Untung, di Jakarta, Jumat 6 Januari 2012.
Dikatakan Untung, berdasarkan pendataan pihaknya, senjata yang ada didalam tabung gas tersebut jenis Revolver, di mana ada dua rakitan dan sembilan dari pabrikan.
Untuk yang dari pabrikan, kata Untung, sedang ditelusuri darimana asalnya dan siapa importirnya.
Sedangkan mengenai apakah senjata tersebut terdaftar di kepolisian atau tidak masih terus diselidiki lebih mendalam. "Kami tidak tahu, kan masih banyak yang tidak terdaftar. Contohnya seperti yang di Poso, Ambon, itu kan tidak terdaftar," katanya.
Untung belum menjelaskan asal muasal senjata api tersebut. Dirinya juga enggan menjelaskan dugaan senjata itu berasal dari wilayah konflik. "Masih terlalu pagi untuk menyatakan hal seperti itu. Kita tunggu saja hasil penyelidikan," ucap dia.
Seperti diketahui, Polres Metro Bekasi Kabupaten telah menyita satu buah gas 12 Kg yang berisi 9 senjata api jenis FN, 2 senjata api jenis Revolver, 162 butir peluru berbagai kaliber, 9 magazin, 3 bunngkus amfetamiin dengan berat 224 gram atau senilai Rp4 miliar. (eh)