Pajak Impor Bajaj Sama dengan Harley Davidson

Bajaj menunggu penumpang
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Berdasarkan catatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah resmi angkutan umum roda tiga atau Bajaj di ibukota mencapai 14.424 unit. Dari jumlah itu, sebanyak 2.755 unit merupakan Bajaj dengan bahan bakar gas.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, jumlah Bajaj sudah berlebih dan tidak boleh bertambah lagi. Karena Bajaj lama harus ditukar dengan Bajaj baru bermesin 4 tak yang bisa menggunakan BBG.

"Namun kenyataannya banyak kloning atau duplikasi, jadi surat-suratnya palsu, plat nomor palsu, dan STNK cuma difotokopi, ini kan tidak benar, jangan-jangan ada 30.000 Bajaj di Jakarta," ujar Pristono kepada VIVAnews.com, Selasa, 17 Januari 2012.

Pristono mengatakan, lambannya peremajaan Bajaj terjadi karena mahalnya harga kendaraan itu mencapai Rp50 juta. Hal itu terjadi karena pajak impor Bajaj BBG cukup besar, juga termasuk impor kendaraan barang mewah, persentasenya sama seperti membeli sepeda motor mewah Harley Davidson.

"Pajak impor itu yang menentukan Dirjen Pajak, dua tahun lalu kami sudah mengirimkan surat kepada mereka, kami minta pajak impor Bajaj diturunkan, akhirnya dari 45 persen menjadi 25 persen," jelas Pristono.

Pajak barang mewah tersebut muncul karena Bajaj memiliki mesin yang diisi BBG. Pristono berjanji segera mengirim surat ke Kementerian Keuangan untuk menurunkan kembali pajak menjadi 5 persen.    

Pristono menuturkan setiap Bajaj bermesin dua langkah, harus menukar bajajnya jika ingin diremajakan. Bajaj lama akan discrapping dan surat-surat baru akan dikeluarkan bersamaan dengan bajaj BBG.

"Pelat nomornya tidak berubah, hanya administrasi di STNK, dan fisiknya ya bajaj baru," ujarnya.

Bajaj sebenarnya boleh beroperasi di kawasan lingkungan perumahan dan sekitarnya. Keberadaan Bajaj diakuin Pristono memang dibutuhkan masyarakat, namun dia menyayangkan kondisi Bajaj. Banyak yang melanggar, mulai dari pelanggaran wilayah operasi hingga kondisi bajaj.    

"Coba saja lihat, bengkelnya di pinggir kali, kalau bodi keropos tinggal di las lagi, mesin sudah ngebul, kanibal komponen sana-sini, mana punya uji KIR mereka?," tuturnya.

Pristono menambahkan, Bajaj BBG memiliki banyak keunggulan, mulai dari getaran yang hilang, suara lebih halus, dan ramah lingkungan.  Selain itu yang utama adalah lebih irit.

Jika menggunakan BBM premium kata Pristono, 1 liter bensin bisa menempuh jarak 18 Kilometer. Sedangkan dengan BBG, 1 liter setara premium (LSP) BBG bisa menempuh jarak hingga 30 kilometer.

"Padahal harga bensin Rp4.500 per liter, dan harga BBG Rp3.100 per liter, jelas lebih untung, belum lagi oli sampingnya, jadi modal bisa balik cepat," terangnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo memastikan program peremajaan Bajaj tidak berubah. Setiap bajaj lama bermesin 2 tak akan digantikan satu bajaj 4 tak yang bisa menggunakan bahan bakar gas (BBG).

"Tidak ada perubahan kebijakan bajaj, peremajaan tetap dilakukan sesuai kemampuan kapasitas barang yang ada," ujar Fauzi di Balai Kota DKI Jakarta.

Menurutnya, penertiban bajaj yang saat ini dilakukan adalah penertiban bajaj yang tidak memiliki surat-surat dan jelas-jelas melanggar. Jika bajaj tersebut memang terbukti tidak ada surat-suratnya maka akan dihancurkan.

"Bajaj yang tidak punya surat pasti di ambil dan di scrapping (dimusnahkan) kalau tidak nanti as rodanya, rangkanya dibikin bajaj lagi," kata dia.

Sri Mulyani, Andika Perkasa, dan Risma Masuk Bursa Cagub PDIP DKI
Utusan Khusus Presiden bidang Kerjasama Pengentasan Kemiskinan M. Mardiono

Mardiono: Pemerintah Fokus Rumuskan Kebijakan yang Berpihak ke UMKM

Pemerintahan era Joko Widodo atau Jokowi dinilai Mardiono punya program kebijakan yang pro terhadap pelaku UMKM.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024