- ANTARA/Jafkhairi
VIVAnews - Petugas gabungan dari Polres Bogor dan Dinas Lalu Lintas Akutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor menggelar razia untuk memeriksaan kelengkapan maupun kelayakan bus yang melintas di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Selasa 14 Februari 2012. Kegiatan ini sebagai bentuk antisipasi petugas agar kecelakaan bus Karunia Bakti tidak terulang lagi.
Hasilnya, petugas menemukan banyak bus yang tidak layak beroperasi. Diantaranya bus Doa Ibu jurusan Tasik-Jakarta, bus Karunia Bakti Garut-Jakarta dan bus jurusan Bandung-Jakarta dan Cianjur-Jakarta.
Kepala Pengendali Operasional DLLAJ Kabupaten Bogor, Elly Karim mengatakan, sebanyak 10 bus ditindak karena tidak memiliki surat jalan dan tidak dilengkapi dengan P3k dan sabuk pengamanan.
Dalam razia itu juga ditemukan bus Karunia Bakti yang melintas di Puncak tapi tidak sesuai trayeknya. Bus itu jurusan Bandung-Purwakarta. Kendaraan yang terjaring karena tidak memiliki surat jalan dan kelengkapan hanya diberikan sanksi berupa penilangan.
"Bus yang terjaring hanya dikenai sanksi penilangan saja," kata Elly Karim
Sementara itu seorang sopir bus Karunia Bakti bernama Ahmad Hidayat mengakui setelah kejadian kecelakaan di kawasan Puncak, ada penurunan jumlah penumpang yang naik bus Karunia Bakti.
"Sudah dua hari ini penumpang sepi. Pendapatan kita menurun jauh," katanya.
Seperti diketahui, sebanyak 14 orang menjadi korban meninggal dalam kecelakaan yang terjadi di ruas jalan Cisarua, Bogor.
Peristiwa kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 18.15 WIB, Jumat 10 Februari 2012. Bus Karunia Bhakti hilang kendali sempat menabrak sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua sebelum masuk jurang sedalam 10 meter tidak jauh dari Pasar Cisarua. (adi)
Mulai Hari Ini, Prabowo Subianto Bakal Dikawal Paspampres
Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.
