- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Markas Besar Angkatan Darat angkat bicara terkait kasus penyerangan yang dilakukan sekelompok pemuda di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Kamis dinihari.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispen AD) Brigjen TNI Wiryantoro mengatakan, kejadian penyerangan itu di luar dugaan aparat keamanan yang bertugas menjaga rumah duka RSPAD.
"Karena itu kan dijaga oleh satpam rumah duka, sedangkan tentara yang piket ada di ruang utama RSPAD," kata Wiryantoro kepada VIVAnews, Kamis, 23 Februari 2012.
Menurutnya, rumah duka RSPAD digunakan untuk umum. Manajemen pengelolaannya juga terpisah dengan RSPAD. Sehingga pengamanannya bukan dilakukan oleh tentara, melainkan pengamanan tersendiri.
"Tidak menyatu dipisah gedungnya dengan tembok," tambahnya.
Dia menuturkan, petugas keamanan juga tidak menduga bakal terjadi penyerangan hingga menewaskan tiga orang. Karena menurut Wiryantoro, kondisi saat itu banyak orang yang lalu lalang untuk melayat ke kamar jenazah.
"Lagipula jumlahnya (penyerang) cukup banyak sehingga tidak berimbang dengan satpam yang ada," katanya.
Meski demikian, Mabes AD akan melakukan evaluasi terkait insiden penyerangan tersebut.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Priyo Budi Santoso, menganggap tindakan premanisme di RSPAD Gatot Subroto merupakan bentuk penghinaan terhadap alat keamanan negara dan harus ditindak tegas.
"Memalukan dan penghinaan betul terhadap alat keamanan kita. Atas nama apapun tidak bisa kita biarkan apalagi terjadi di rumah sakit," kata Priyo, Kamis 23 Februari 2012.
Kejadian penyerangan itu menurut Priyo, sudah keterlaluan karena dilakukan di rumah sakit umum milik TNI AD. Apalagi, saat penyerangan, korban sedang berduka.
"Terjadi tindakan premanisme di depan mata kita, di rumah sakit yang harusnya dijaga rasa aman dan nyaman, karena di situ banyak masyarakat," katanya lagi.
Baca juga kronologi penyerangannya di tautan ini.
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
