Alasan PT PAM Palyja Dijual ke Pengusaha Filipina

Pasca Kebakaran Karet Tengsin
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), pengelola air bersih di Jakarta akan dijual ke Manila Water, sebuah perusahaan dari Filipina. Penjualan Palyja ini dilakukan berawal dari rencana hengkangnya pemilik 51 persen saham PT Palyja, Suez Environnement.

Presiden NOC Prancis Dukung Timnas Indonesia U-23 Tembus Olimpiade 2024

"Yang menjual itu bukan dari Palyja-nya, tapi pemilik saham mayoritas Palyja yaitu Suez Environnement," ujar Kepala Humas Palyja, Meiritha Maryanie, kepada VIVAnews, Rabu, 7 November 2012.

Meiritha menjelaskan, hingga saat ini transaksi penjualan saham masih dalam proses dan masih berusaha memperoleh persetujuan dari pejabat terkait. "Sampai transaksi tersebut final, Suez Environnement masih tetap menjadi pemilik 51% saham Palyja," ucap dia.

Walau akan dijual kepada pihak asing, Meiritha menjamin pelayanan dan kegiatan operasional Palyja akan berjalan seperti biasanya .

"Penjualan ini tidak akan berdampak terhadap masalah kepegawaian ataupun operasional perusahaan. Penyediaan pelayanan air bersih kepada masyarakat dan usaha di wilayah barat Jakarta, tetap berlangsung normal," ujar Meiritha.

Mengenai alasan penjualan lebih dari 50 persen saham Palyja kepada perusahaan Filipina, Meiritha enggan menjawabnya.

"Transaksi penjualan saham itu sendiri, prosesnya serta alasan penjualan saham kami tidak bisa jawab, tanya saja langsung ke Suez Environnement-nya," kata dia.

Ketika dikonfirmasi, sumber VIVAnews dari Suez Environnement mengatakan alasan penjualan kepemilikan sahamnya di PT Palyja ke perusahaan Filipina merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang perusahaan tersebut.

"Ini agar kami memiliki posisi kuat di Eropa serta rencana pengembangan bisnis yang selektif di negara-negara dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi," ujarnya

Menurut sumber itu, keputusan menjual saham tersebut atas pertimbangan beberapa faktor, yaitu investasi, keuntungan, dan pengembangan jangka panjang. "Ketiga hal ini merupakan refleksi dari kebijakan pengembangan bisnis yang selektif," katanya.

Ia mengungkapkan penjualan saham kepada perusahaan Filipina, Manila Water, sudah dilakukan sejak 18 Oktober lalu dan telah terdaftar di bursa efek Filipina.

"Share purchase agreement antara Suez dan Manila Water telah dilakukan, tetapi, realisasi pembelian saham itu harus menunggu persetujuan dari pejabat terkait," imbuhnya.

[dok. Humas BTN]

Ombudsman: Bunga Investasi yang Sangat Tinggi Itu 99,9 Persen Penipuan

Ombudsman RI mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergoda iming-iming investasi, yang menawarkan imbal hasil atau bunga super tinggi yang melebihi ketentuan.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024