Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Dirjen Bina Upaya Kesehatan (BUK) dari Kementerian Kesehatan, Akmal Taher, menyadari sistem integrasi antar rumah sakit di Jakarta belum berjalan. Namun, dia berjanji akan membangun sistem operasional antar rumah sakit yang lebih baik agar kasus yang menimpa bayi Dera tak terulang.
"Kita siapkan langkah-langkah lain agar kita bisa membantu bayi yang lahir prematur. Kami usahakan, membuat sistem operasi yang lebih bagus, tidak perlu orangtua datang ke rumah sakit," ujar Akmal Taher dalam jumpa pers di kantor Dinkes DKI Jakarta, Selasa, 19 Februari 2013.
Baca Juga :
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
"Kita siapkan langkah-langkah lain agar kita bisa membantu bayi yang lahir prematur. Kami usahakan, membuat sistem operasi yang lebih bagus, tidak perlu orangtua datang ke rumah sakit," ujar Akmal Taher dalam jumpa pers di kantor Dinkes DKI Jakarta, Selasa, 19 Februari 2013.
Menurut Akmal, langkah lain yang sangat logis dan harus ditempuh adalah menambah kapasitas Neonatal Intensive Care Unit (NICU).
"Fasilitas ini memerlukan juga kesiapan tenaga yang cukup andal, karena ini kebutuhan khusus, biasanya ditangani dokter anak. Perawat juga khusus, untuk menangani pasien anak dalam kegawatan," ujarnya.
Kapasitas peralatan ini, kata Akmal memerlukan waktu cukup lama dalam hal persiapannya. Ia pun menjelaskan, bayi Dera yang saat itu dalam kondisi darurat sangat berisiko jika dipindah ke RS yang belum jelas memiliki fasilitas NICU atau tidak.
"Kalau yang ada NICU itu kita usahakan karena tidak ambil risiko. Tapi kalau tidak ada NICU, tapi dipaksa ditindak, itu kita ambil risiko," ungkapnya.
Akmal yang juga Direktur Umum RS Cipto Mangunkusumo membantah ada rumah sakit yang meminta uang muka saat pasien dalam kondisi gawat darurat.
"Mesti diperjelas, 8 RS itu tidak punya perawatan khusus untuk NICU. Kita sudah tanya 8 RS, tidak ada yang minta uang muka. Karena memang dalam keadaan emergency tidak boleh minta uang muka," katanya. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Akmal, langkah lain yang sangat logis dan harus ditempuh adalah menambah kapasitas Neonatal Intensive Care Unit (NICU).