Visum Korban Sodomi, Polda Akui Petugas RS Polri Tak Profesional
Kamis, 28 Februari 2013 - 10:09 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Rumah Sakit Polri dianggap tidak profesional dalam penanganan proses visum terhadap bocah F, korban kekerasan seksual yang dilakukan anggota polisi dan pekerja bangunan yang menjadi rekannya. Hasil visum RS Polri yang dikeluarkan petugas kesehatan mereka tidak sesuai fakta.
"Salah satu petugas kesehatan tidak profesional. Fakta itu diungkap kembali. Memang tidak profesional saja," kata Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto di Polres Jakarta Timur, Rabu malam, 27 Febuari 2013.
Baca Juga :
Kasus Korupsi Gubernur Abdul Gani Kasuba, KPK Cegah Eks Ketua DPD Gerindra Malut ke Luar Negeri
"Salah satu petugas kesehatan tidak profesional. Fakta itu diungkap kembali. Memang tidak profesional saja," kata Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto di Polres Jakarta Timur, Rabu malam, 27 Febuari 2013.
Baca Juga :
Eksploitasi Anak Live di Tiktok, Zamanueli Pengelola Panti Asuhan Divonis 5 Tahun Penjara
Menurut Rikwanto, petugas medis yang melakukan pemeriksaan dan mengeluarkan hasil visum terhadap kondisi fisik bocah F, tidak mendalami betul mengenai fakta-fakta yang sebenarnya ada.
Berkaitan dengan proses hukum terhadap Bripka E, Rikwanto memastikan bahwa proses hukum akan jalan terus dengan menyelesaikan seluruh berkas pemeriksaan. Bersama dengan SA, Bripka E sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak Sabtu pekan lalu.
"Tidak ada halangan. Semua keterangan mencukupi, saksi dan reka ulang cukup dan menegaskan. Olah TKP juga demikian. Tidak ada halangan untuk pemberkasan dan dikirim ke kejaksaan. (umi)
Halaman Selanjutnya
Menurut Rikwanto, petugas medis yang melakukan pemeriksaan dan mengeluarkan hasil visum terhadap kondisi fisik bocah F, tidak mendalami betul mengenai fakta-fakta yang sebenarnya ada.