Sumber :
- Dokumen keluarga
VIVAnews
– Potongan-potongan tubuh perempuan yang ditemukan di jalan tol Cikampek, Selasa 5 Maret 2013, mendorong banyak keluarga yang kehilangan anaknya mendatangi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Mereka ingin memastikan apakah korban mutilasi itu adalah anak mereka yang hilang atau tidak.
Mereka datang, terutama setelah polisi melansir ciri-ciri korban. Anggota keluarga yang datang itu merasa bahwa sebagian ciri-ciri korban mutilasi itu mirip dengan anggota keluarga mereka yang hilang. Dalam tempo dua hari saja, ada tujuh keluarga yang datang untuk melihat jenazah korban di RSCM, Jakarta Pusat.
Baca Juga :
Berbulan-bulan Banjir Tak Kunjung Surut, Daerah di Bulak Barat Depok Ini Bak Kampung Mati
“Kasus penculikan dan kehilangan anggota keluarga itu masih kami proses. Kami minta doa dari semua masyarakat, semoga pelakunya bisa terungkap dan korban dikembalikan kepada keluarga,” ujar Putut.
Salah satu keluarga yang kehilangan anak adalah Emilia. Putri sulung Emilia, Ayuna Safitri (16 tahun), diduga diculik seorang perempuan. Emilia sudah melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya, tetapi belum ada kabar anaknya ditemukan.
Ada pula Edi dan Rukanda yang mendatangi RSCM. Anak mereka – masing-masing bernama Evi dan Ernawati – hilang beberapa waktu lalu. “Evi sudah meninggalkan rumah dua pekan, padahal dia tidak pernah meninggalkan rumah lebih dari satu hari,” ujar Edi.
Sementara Rukanda, ayah kandung Ernawati (30 tahun), mengatakan bahwa anak perempuannya itu bekerja di Cikarang, Jawa Barat, dan sudah tiga pekan tidak pernah masuk kerja, juga tidak pulang ke rumah. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Kasus penculikan dan kehilangan anggota keluarga itu masih kami proses. Kami minta doa dari semua masyarakat, semoga pelakunya bisa terungkap dan korban dikembalikan kepada keluarga,” ujar Putut.