Sumber :
Vivanews -
Polda Metro Jakarta Raya menilai, sistem Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar di ruas jalan protokol cukup relevan untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.
"Akhirnya Ahok (Sapaan Wakil Gubernur DKI Jakarta) tertarik juga dengan ERP ya, karena itu bagus memang, kalau mau Polda ya pakai ERP," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, di Jakarta, Jumat 29 Maret 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Syuting Tak Berizin, Artis dan Kru Variety Show Pick Me Trip In Bali Diperiksa Imigrasi Ngurah Rai
"Akhirnya Ahok (Sapaan Wakil Gubernur DKI Jakarta) tertarik juga dengan ERP ya, karena itu bagus memang, kalau mau Polda ya pakai ERP," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, di Jakarta, Jumat 29 Maret 2013.
Ia menjelaskan warga Jakarta tidak bisa dipaksa untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi dalam aktivitas sehari-hari. Untuk itu, warga Jakarta perlu disadarkan untuk lebih memilih angkutan publik daripada kendaraan pribadi.
Penerapan ERP, katanya, dapat membuat warga beralih ke transportasi umum. ERP membuat kendaraan pribadi tidak efektif, karena biaya yang dikeluarkan lebih mahal dari naik transportasi umum. Pada akhirnya, ERP akan mengurangi kemacetan di Jakarta.
"Warga jangan dipaksa untuk tidak memakai kendaraannya, tetapi dia disadarkan untuk tidak memakai kendaraannya. Kenapa disadarkan, karena lebih baik pakai kendaraan umum, sudah tersedia baik. Kemudian juga parkir mahal, bensin mahal, belum macetnya, jadi pakailah kendaraan umum," ujarnya.
Sebelum diterapkan ERP, kata Rikwanto, Pemprov DKI Jakarta harus memperbanyak transportasi umum sebagai solusi mengatasi kemacetan. Saat sistem transporatasi umum telah tersedia cukup, maka program jalan berbayar baru dapat dietapkan. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ia menjelaskan warga Jakarta tidak bisa dipaksa untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi dalam aktivitas sehari-hari. Untuk itu, warga Jakarta perlu disadarkan untuk lebih memilih angkutan publik daripada kendaraan pribadi.
