Demo di Stasiun UI, Mahasiswa Jamin Tak Blokir Rel Kereta

Rusuh di Stasiun UI
Sumber :
  • VIVAnews/Zahrul Darmawan
VIVAnews
– Unjuk rasa menolak pembongkaran kios dan lapak pedagang di Stasiun Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, belum juga berakhir meskipun sebagian kios pedagang di stasiun itu telah dibongkar paksa oleh PT Kereta Api Indonesia, Rabu 29 Mei 2013.


Pengunjuk rasa yang terdiri dari mahasiswa dan pedagang masih bertahan di beberapa kios yang masih belum dibongkar. Saat ini aparat gabungan dari Brimob, Polres Depok, Marinir, dan Petugas Keamanan Dalam (PKD) Stasiun UI yang dilengkapi tameng dan senjata berupaya mendekati barisan demonstran untuk mengawal aksi unjuk rasa.


Ketua BEM UI, Ali Abdilah, menyatakan demonstran tidak akan mundur meskipun dihalangi oleh aparat keamanan. Namun ia berjanji aksi unjuk rasa tidak akan berujung pada aksi pemblokiran rel kereta yang merugikan penumpang Kereta Rel Listrik (KRL).
Bertemu PM Tajikistan, Jokowi Bahas Kerjasama Pengelolaan Air Bersih


Terus Jadi 'Sweeper' di MotoGP, Luca Marini Bakal Tinggalkan Honda Lebih Cepat
“Kami tidak akan melalukan aksi anarki. Kami tidak akan melakukan pemblokiran. Tapi kami akan lawan (pembongkaran kios),” kata Ali. Untuk menghindari hal buruk, saat ini Stasiun UI berhenti beroperasi. Penumpang yang hendak naik KRL dari stasiun itu diminta menuju stasiun terdekat lainnya. KRL pun tidak diberhentikan di stasiun UI.

Pemerintah Terbitkan Permendag 8/2024, Pengusaha: Angin Segar untuk Ekonomi Retail

Sementara itu, pedagang terus berteriak-teriak menyuarakan keluhan mereka . “Kami tidak terima kios kami dibongkar. Ke mana lagi kami harus mencari nafkah? Kami ini orang kecil,” ujar Siti, salah seorang pedagang. Demonstrasi di stasiun karena pembongkaran kios ini bukan pertama kalinya, dan bukan hanya terjadi di Stasiun UI.


PT KAI membongkar seluruh kios yang ada di dalam stasiun se-Jabodetabek dalam rangka penertiban dan peningkatan pelayanan terhadap penumpang. Humas PT KAI Mateta mengatakan, pihaknya akan tetap meneruskan pembongkaran kios apapun risikonya. “Pro-kontra itu wajar. Yang penting kami telah kedepankan langkah kooperatif. Lagipula sewa kontrak kios juga sudah habis,” kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya