Sumber :
- ANTARA/ Tomi Pratama
VIVAnews
- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama heran dengan sikap Menteri Dalam Negeri yang meminta kepada semua kepala daerah untuk mendukung kompensasi BLSM atas kenaikan harga bakan bakar minyak.
Menurutnya, BLSM tidak tepat sasaran dan terlalu singkat. "Masa jabatan lima tahun, semua mikir untuk melakukan sesuatu yang pendek," kata Basuki di Balaikota, Rabu 19 Juni 2013.
Baca Juga :
Suvenir Bahan Bangunan-Foto Rontgen, Kocaknya Rencana Pernikahan Rizky Febian yang Dirancang Sule
Baca Juga :
Top Trending: Kiai Rela Serahkan Istrinya ke Oknum Habib Hingga Patung Liberty Berguncang
Menurutnya, BLSM tidak tepat sasaran dan terlalu singkat. "Masa jabatan lima tahun, semua mikir untuk melakukan sesuatu yang pendek," kata Basuki di Balaikota, Rabu 19 Juni 2013.
Ahok, begitu ia disapa, menceritakan pengalamannya dalam realisasi berbagai bantuan tunai yang disiapkan pemerintah. Biasanya, kata dia bantuan tersebut pasti bocor dan tidak menjangkau masyarakat yang membutuhkan.
"Pada prakteknya, pasti 60 persen bocor, ya susah juga mengawasinya. Persoalannya, kita itu karena tidak pernah menyiapkan semuanya dalam jangka panjang," jelas Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini lebih sepakat jika anggaran tersebut dijadikan program produktif. Di antaranya menjaga satbilitas harga sembako dan menyiapkan transportasi murah untuk masyarakat.
Ahok mengatakan saat ini dirinya dan Jokowi hanya bersikap pasrah. "Ya bantuan sosial mereka sudah putusin. Kita mau bilang apa? Yang mutusin DPR sama Presiden mereka yang paling tertinggi," katanya. (sj)
Halaman Selanjutnya
Ahok, begitu ia disapa, menceritakan pengalamannya dalam realisasi berbagai bantuan tunai yang disiapkan pemerintah. Biasanya, kata dia bantuan tersebut pasti bocor dan tidak menjangkau masyarakat yang membutuhkan.