Sumber :
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVAnews
- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama mengakui tingginya pencemaran air Ibu Kota. Ia menganalisis salah satu penyebab adalah kurangnya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
"Selama ini IPAL hanya diterapkan pada rumah sakit dan balai kesehatan. Sekarang kami mau terapkan IPAL ini pada pembangunan perumahan," katanya di Balai Kota, Jakarta, Rabu 26 Juni 2013.
Baca Juga :
Terpopuler: Gempa Garut, Dewas Bongkar Perilaku Wakil Ketua KPK, Keluarga Polisi ke Jakarta
"Dari perhitungan sementara baru sekitar empat persen pemukiman dan hunian yang mampu mengolah limbah sendiri. Kami akan buat perda baru di mana untuk pembangunan perumahan dan rusun harus ada izin IPAL sesuai standar," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan bahwa limbah rumah tangga langsung mengalir ke saluran air dan sungai. Ini sangat berbahaya di mana kualitas air sungai dan air tanah terus menurun kualitasnya.
Ia berharap peraturan pembuatan IPAL di berbagai perumahan baru, rusun dan perkantoran bisa mengembalikan kondisi sungai dan kualitas air Jakarta. "Kami pengen Ciliwung jadi indah lagi seperti dulu. Meski kita keruk buat jaga lebar dan kedalaman, tidak ada artinya kalau air limbah terus ngalir ke sungai," ucap dia. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan bahwa limbah rumah tangga langsung mengalir ke saluran air dan sungai. Ini sangat berbahaya di mana kualitas air sungai dan air tanah terus menurun kualitasnya.