VIVAnews - KPU DKI Jakarta menargetkan penyerahan undangan untuk pemilih akan segera didistribusikan paling lambat satu hari sebelum hari pemungutan suara dilangsungkan pada 9 April mendatang.
"Surat undangan harus diberikan supaya pemilih tahu di TPS mana mereka akan memilih," kata Ketua KPU DKI Jakarta Juri Ardiantoro, di Balaikota Senin 2009.
Semua undangan harus segera didistribukan , karena dalam pemilu kali ini KPU tidak lagi menyediakan kartu pemilih.
Nantinya surat undangan yang diberikan kepada pemilih dicocokkan dengan KTP yang dimiliki pemilih.
Namun, Juri mengatakan, bagi mereka yang tidak memiliki undangan tetap bisa menggunakan hak pilihnya asalkan terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT).
"Kalau tidak punya undangan tapi terdaftar di DPT tetap bisa memilih," tegas Juri.
Dengan demikian, Juri pun berharap 100 persen warga DKI menggunakan hak pilihnya. "Pada pemilihan sebelumnya, Pemiliha Kepala Dearah, pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 66,46 persen dari 5,6 juta pemilih," kata Juri.
Juri menambahkan, saat ini, pemilih yang terdata dalam Daftar Pemilih tetap (DPT) di Jakarta sebanyak 7.026.772 pemilih. Di antaranya sebanyak 3.346.135 adalah pemilih perepuan.
Juri menambahkan, para pemilih akan mencontreng calon legislatif di 16982 tempat pemungutan suara. "Masing-masing TPS terdiri dari sekitar 450 pemilih," ujarnya.
Menurut Juri, di DKI Jakarta tidak ada permasalahan soal DPT.
Dia menjelaskan untuk sebelum DPT ditetapkan, pihaknya sudah menyebarkan pada partai-partai politik. "Tapi, pada saat itu, parpol-parpol tidak ada yang merespon," ujarnya.
Dia lalu menyebutkan, bila ada parpol yang memprotes DPT yang sudah ditetapkan saat ini, bisa saja. "Tapi, tergantung dari jenis protesnya, kalau hanya menghapus nama yang terdaftar dua kali, bisa saja," kata dia.
"Namun, kalau penambahan DPT, sudah tidak bisa," ujarnya.
Baca Juga :
Penampilan Tiara Andini saat Tampil Manggung Kembali Dikritik Warganet: Siapa Sih Stylishnya?
VIVA.co.id
20 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan menteri luar negerinya resmi dinyatakan tewas, ketika helikopter mereka jatuh saat melintasi daerah pegunungan karena kabut tebal.
Saat penggerebekan, Heru bersama dua orang lainnya loncat ke sungai. Namun, dua orang lainnya itu berhasil berenang dan naik ke darat.
Namanya Dikaitkan dengan Vina Cirebon, Bupati Indramayu Ancam Polisikan Netizen
Nasional
20 Mei 2024
Munculnya unggahan di Facebook soal kasus Vina Cirebon yang menyebut-nyebut nama Bupati Indramayu Nina Agustina ikut terlibat dalam kematian Vina
Helikopter yang mengangkut Presiden Iran Ebrahim Raisi beserta rombongamnya mengalami pendaratan keras atau kecelakaan. Nasib Raisi bersama rombongan belum jelas.
Helikopter Jatuh yang Ditumpangi Presiden Iran Angkut 9 Orang, Rusia Ikut Bantu Pencarian
Dunia
20 Mei 2024
Sebanyak sembilan orang berada di helikopter yang jatuh di barat laut Iran pada hari Minggu, 19 Mei 2024.
Selengkapnya
Partner
Baru-baru ini terungkap dugaan penyebab jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, pada Minggu (19/5) waktu setempat. Tragedi ini mengguncang Iran
Soal Infak Politik di DPC PKB Kota Serang, Ahmad Fauzi: Saya Tidak Tau Itu, Akankah Disanksi?
Banten
14 menit lalu
Ramai Soal Infak Politik di DPC PKB Kota Serang, Ketua DPW PKB Banten Ahmad Fauzi: Saya Tidak Tau Itu, Akankah Disanksi, Begini Pernyataan Lengkapnya Yuk Simak.
Selama bekerja sebagai sopir Anne, D mengaku tak mengetahui mobil yang ia bawa milik siapa. Pasalnya, ia hanya bekerja sesuai dengan perintah majikan.
Profil Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang Dinyatakan Tewas Akibat Insiden Kecelakaan
Bandung
21 menit lalu
Ebrahim Raisi merupakan sosok tokoh ulama yang sudah diprediksi sebagai calon pemimpin tertinggi di Republik Islam Iran. Di usianya yang ke-63 tahun, Raisi kini mengalami
Selengkapnya
Isu Terkini