Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Kementerian Perhubungan akan segera menutup semua perlintasan sebidang rel kereta yang sudah dibangun jalan layang (
flyover
) atau terowongan (
underpass
). Ini untuk mengurangi risiko kecelakaan di perlintasan kereta.
Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kemenhub, Hermanto Dwiatmoko, ketika ditemui dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu 14 Desember 2013, mengatakan saat ini masih ada beberapa perlintasan sebidang yang dibuka di Jakarta, padahal di atasnya sudah ada flyover.
"Contohnya itu ada di Stasiun Senen, Tebet dan juga di Kalibata," katanya.
Kedua perlintasan sebidang di lokasi itu masih dilewati oleh kendaraan secara bebas. Dan ini sudah terjadi selama bertahun-tahun.
Pemerintah pusat, menurut Hermanto, sudah beberapa kali menyurati Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Namun hingga saat ini perlintasan tersebut belum ditutup.
Untuk itu, Hermanto mengatakan dengan kejadian tabrakan KRL dengan truk tangki bahan bakar minyak di perlintasan kereta Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, dapat dijadikan sebagai momen untuk melakukan penertiban di perlintasan sebidang. Pemerintah daerah juga diimbau untuk segera melakukan penutupan.
Bila perlintasan tersebut tidak ditutup, maka maksud dan tujuan pembangunan flyover untuk mengurangi tingkat kecelakaan tidak akan terealisasi. Hermanto menambahkan, perlintasan resmiĀ di area Jawa ada sebanyak 4.593 perlintasan dan di daerah Sumatera ada 701 perlintasan. Dari total tersebut menurutnya yang tidak dijaga di daerah Jawa ada 410 perlintasan dan Sumatera ada 208 perlintasan.
"Kebanyakan yang tidak dijaga adalah area perlintasan yang dipandang tidak rawan dan merupakan perlintasan di jalan yang kecil," ujarnya. (ren)
Baca Juga :
Rupiah Melemah Jelang Rilis Data Inflasi AS
Baca Juga :
Kasus Penipuan Jual-Beli Mobil Eks Taksi Deka Reset, Influencer Ikutan Diperiksa Penyidik
Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kemenhub, Hermanto Dwiatmoko, ketika ditemui dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu 14 Desember 2013, mengatakan saat ini masih ada beberapa perlintasan sebidang yang dibuka di Jakarta, padahal di atasnya sudah ada flyover.
"Contohnya itu ada di Stasiun Senen, Tebet dan juga di Kalibata," katanya.
Kedua perlintasan sebidang di lokasi itu masih dilewati oleh kendaraan secara bebas. Dan ini sudah terjadi selama bertahun-tahun.
Pemerintah pusat, menurut Hermanto, sudah beberapa kali menyurati Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Namun hingga saat ini perlintasan tersebut belum ditutup.
Untuk itu, Hermanto mengatakan dengan kejadian tabrakan KRL dengan truk tangki bahan bakar minyak di perlintasan kereta Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, dapat dijadikan sebagai momen untuk melakukan penertiban di perlintasan sebidang. Pemerintah daerah juga diimbau untuk segera melakukan penutupan.
Bila perlintasan tersebut tidak ditutup, maka maksud dan tujuan pembangunan flyover untuk mengurangi tingkat kecelakaan tidak akan terealisasi. Hermanto menambahkan, perlintasan resmiĀ di area Jawa ada sebanyak 4.593 perlintasan dan di daerah Sumatera ada 701 perlintasan. Dari total tersebut menurutnya yang tidak dijaga di daerah Jawa ada 410 perlintasan dan Sumatera ada 208 perlintasan.
"Kebanyakan yang tidak dijaga adalah area perlintasan yang dipandang tidak rawan dan merupakan perlintasan di jalan yang kecil," ujarnya. (ren)
Uji Praktik SIM C1 Pakai Motor Hunter Scrambler SK500 Seharga Rp 200 Jutaan
Ujian SIM C1 akan menggunakan motor gede (moge) Hunter Scrambler SK500, merupakan motor dari Hunter Motorcycles yang berbasis di Bali produksinya. Intip spesifikasinya..
VIVA.co.id
29 Mei 2024
Baca Juga :