Sumber :
VIVAnews
- Tak cuma pengobatan medis, pasien penderita penyakit HIV/AIDS juga membutuhkan dukungan psikologis dari orang-orang di sekelilingnya. Terlebih jika penderitanya masih anak-anak yang kemungkinan tertular virus tersebut dari orangtuanya.
Rif salah seorang anak yang didiagnosis mengidap virus HIV siang tadi mendapatkan kunjungan dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah Kota Depok di kediamannya, kawasan Tapos, Minggu 22 Desember 2013.
Anak berusia delapan tahun ini direncanakan akan dibawa ke panti rehabilitasi milik Kementerian Sosial di Sukabumi.
"Rencananya memang akan dibawa ke Sukabumi. Tapi saat ini akan dilihat dulu hasil penanganan dan kontrol di rumah sakit Cipto Mangukusumo. Karena kondisi anak harus stabil dulu," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPMK) Kota Depok, Widyati Riyandani.
Dukungan keluarga serta masyarakat diharapkan dapat menjaga kestabilan psikologis bocah bertubuh kecil ini. Dia berharap masyarakat juga memperlakukan selayaknya orang normal, tidak mengucilkan para keluarga dan penderita HIV.
"Dukungan psikologis sangat dibutuhkan, agar anak tidak jatuh mentalnya. Yang terlebih penting lagi adalah ia juga harus mendapatkan hak-haknya sebagai anak. Hak untuk bermain dan mendapatkan pendidikan sama seperti anak yang lain," kata Widyati.
Muchsin Mawardi selaku Camat Tapos, mengapresiasikan warga sekitar tempat tinggal Rif karena memberikan perhatian besar dan tidak mengucilkan penderita Rif. Sehingga psikologis penderita sampai saat ini masih baik.
Baca Juga :
Mantan CEO PrettyLittleThing Umar Kamani Pecahkan Rekor Penjualan Tanah Terbesar di Dubai
"Cita-cita Rif itu sangat mulia, dia ingin jadi dokter dan mempunyai keinginan kuat untuk sekolah. Mudah-mudahan dia tetap memberi kesempatan pendidikannya," katanya. (umi)
Halaman Selanjutnya
"Cita-cita Rif itu sangat mulia, dia ingin jadi dokter dan mempunyai keinginan kuat untuk sekolah. Mudah-mudahan dia tetap memberi kesempatan pendidikannya," katanya. (umi)