- VIVAnews/Siti Ruqoyah
VIVAnews - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan hingga saat ini orangtua murid Jakarta Internasional School (JIS) bersama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masih melakukan pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya.
Sejak kasus ini terungkap, kata Rikwanto, Kapolda meminta semua penyidik untuk segera memproses kasus dugaan kekerasan seksual tersebut.
"Kapolda minta penyidik benar-benar fokus atas penanganan kasus ini, itu amanat dari Kapolda sendiri," ujar Rikwanto pada wartawan di kantornya, Kamis 17 April 2014.
Sementara itu, untuk pengamanan sekolah yang menggunakan anggota Direktorat Objek Vital Polda Metro Jaya akan dilakukan evaluasi. Rikwanto menambahkan, saat ini pihaknya akan melakukan assesment untuk melihat sistem keamanan di lingkungan JIS.
"Pamobvit akan lakukan evaluasi kemanan yang di sana, keamanan bukan tembok yang tinggi dan sistem yang berlapis saja," kata Rikwanto.
Selain kepolisian, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan juga akan melakukan evaluasi pada sekolah elit tersebut terkait adanya kasus kekerasan seksual yang menimpa AK, bocah berusia lima tahun yang belajar tingkat taman kanak-kanak itu.
AK menjadi korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh dua petugas kebersihan di sekolah tersebut. Setelah kejadian itu, AK mengalami perubahan sikap yang drastis.
AK juga jadi trauma mengenakan celana. Sebab hal itu masih mengingatkan korban atas peristiwa keji yang dialami. Selain itu juga dia suka histeris ketika mendengar kata-kata toliet. (eh)
Ditunjuk Jadi Penasihat Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan, Andi Gani Bilang Begini
Polri menunjuk Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea jadi Penasihat Ahli Bidang Ketenagakerjaan pada hari buruh Internasional
