Anak Dijual Teman Jadi PSK, Ibunda: Hancur Hati Saya

Ilustrasi seks komersil prostitusi
Sumber :
  • istockphoto
VIVAnews
Anak Korban Sindikat Pengemis Sudah di Rumah Aman
- Aparat kepolisian Resort Kota Depok bersama Polda Metro Jaya terus melakukan penyelidikan lebih dalam terkait bisnis prostitusi yang menjerat dua pelajarĀ  Depok. Saat ini, polisi tengah memburu mucikari yang menjadi dalang dari kasus ini.

Ketahuan Curi Motor, Pria Ini Jadi Bulan-bulanan Warga

Ditemui di kediamannya yang tampak sangat sederhana di Depok, S (45 tahun), ibu R, 16 tahun, siswi SMK yang menjadi korban atas kasus tersebut tampak tak kuasa menahan kepedihan. Ini terlihat dari raut wajahnya yang tampak pucat dan matanya yang tak henti meneteskan air mata.
Ditangkap, Koordinator Anak-anak Mengemis di Blok M


Di tengah kepedihannya, S sempat membagi jeritan hatinya pada VIVAnews.
Meski sangat berat, namun dia tampak tegar ketika membeberkan peristiwa yang dialami putri ketiganya itu.


"Saya sama sekali
nggak
menyangka akan seperti ini. Hati ibu mana yang
nggak
perih begitu tahu anaknya dijual jadi PSK. Hancur hati saya, Pak. Hancur," ucapnya dengan nada lirih.


Dia sama sekali tak menyangka jika D, gadis 15 tahun teman sekelas anaknya, itulah yang justru menjerumuskan buah hatinya ke lubang hitam. Sebab, selama ini D dikenal sebagai anak yang baik dan sering mampir ke rumahnya.


"Saya
nggak
habis pikir ternyata dia yang menjerumuskan anak saya. Padahal
tuh
anak di sini baik banget. Iya, dia teman sekelas anak saya," kata Samia.


Setelah kasus ini akhirnya terungkap, S akhirnya sadar bahwa selama ini ia telah ditipu mentah-mentah oleh anak kandungnya sendiri.


"Pantas anak saya mulai berubah. Ini terjadi sejak akhir 2014 lalu. Anak saya sering terlambat pulang sekolah sampai malam. Alasannya macam-macam, katanya lagi di rumah si D, lagi istirahat dan main di sana," ujarnya sambil menyeka air mata.


Setelah dipaksa untuk berterus terang, S mengaku jika anaknya itu telah dibawa ke hotel sebanyak dua kali, di kawasan Jakarta. Buah hatinya itu, sempat dijual ke beberapa pria hidung belang.


Ironisnya lagi, pelanggannya bukan hanya pria lokal namun juga warga negara asing (WNA). Untuk sekali kencan, R mengaku hanya mendapat jatah Rp100 ribu, dari bayaran sekitar Rp500 ribu.


Selebihnya uang itu untuk wanita yang disebut Mami dan D, teman sekolahnya yang mengenalkan R ke Mami (germo).


"Pengakuannya seperti itu, katanya sudah dua kali dibawa ke hotel. Dia sempat dibawa pria Korea. Kejadiannya di hotel di kawasan Senen Jakarta Pusat. Hari ini polisi bersama suami saya berangkat ke sana untuk mencari germonya," kata dia.


"Tadi ada datang ke sini polisi dari Polda sekitar empat orang. Anak saya dan suami saya sedang dibawa ke sana untuk penyelidikan. Saya hanya bisa berharap jangan ada lagi kasus ini, semoga pelakunya dapat segera ditangkap," harap wanita ini.


Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya