Siswi SMP Hamil Usai Digilir Enam Pemuda

Ilustrasi korban pelecehan seksual.
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews -
Anak Korban Sindikat Pengemis Sudah di Rumah Aman
Kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Depok, Jawa Barat. Kali ini, nasib nahas itu dialami oleh FN, siswi SMP 16 tahun. Siswi itu hamil lantaran diperkosa enam pemuda di satu stasiun di kawasan Pondok Rajeg, Cibinong, Bogor.

Ketahuan Curi Motor, Pria Ini Jadi Bulan-bulanan Warga

Zentoni, kuasa hukum korban menjelaskan, kejadian ini bermula ketika korban diajak oleh kawan prianya ke kawasan Pemda Bogor, untuk bermalam mingguan, pertengahan September 2014 lalu. Korban yang mengantuk kemudian minta diantarkan pulang ke rumahnya di kawasan Sukmajaya, Depok.
Ditangkap, Koordinator Anak-anak Mengemis di Blok M


"Nah, saat mau pulang itulah korban dicekoki minuman atau cairan khusus yang akhirnya membuat korban tidak sadarkan diri. Saat korban sudah tak sadar itulah, pelaku membawanya ke stasiun kereta yang memang dikenal sepi, di kawasan Kampung Sawah, Pondok Rajeg. Kejadiannya malam hari," kata Zentoni saat membuat laporan di Mapolresta Depok, Kamis 15 Januari 2015.


Pelaku ternyata tidak sendiri. Dia mengajak lima temannya untuk ikut menggagahi korban. Terungkapnya kasus ini setelah korban berterus terang ke keluarga.


"Karena ada perubahan fisik, perut korban yang terus membesar akhirnya korban berterus terang. Dia mengaku sudah diperkosa oleh temannya sendiri berinisial R, seorang pemuda yang sudah menikah," kata Zentoni.


Berdasarkan keterangan R akhirnya diketahui bahwa perbuatan bejat itu dilakukan secara berkelompok, ada lima orang lainnya.


Saat ini, kata pengacara dari LBH Bogor itu, kehamilan korban sudah menginjak usia delapan bulan. Perutnya yang kian membesar membuat korban depresi dan tampak takut bertemu dengan orang yang tak dikenal. Ironisnya lagi, korban pun terpaksa putus sekolah sejak masih SMP.


"Kasus ini sangat memprihatinkan, karena korban tergolong dari anak kurang mampu. Orangtuanya (ayah) hanya berprofesi sebagai petugas keamanan perumahan. Saya berharap polisi dapat segera bertindak cepat," ujar Zentoni.


Kasus itu kini ditangani Polresta Depok Unit Perlindungan Perempuan dan Anak. Polisi pun tengah menyelidiki kasus tersebut guna memburu seluruh pelaku. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya