Sumber :
- Repro - tvOne
VIVA.co.id -
Penyelidikan kecelakaan maut bus polisi, yang menewaskan Laila Fitriani Ahmad, masih jalan di tempat. Empat hari sudah kecelakaan maut di terowongan Underpass Trunojoyo, Jakarta Selatan terjadi. Namun, polisi tak juga dapat mengetahui kronologi kecelakaan maut itu.
Sejauh ini menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Sutimin, penyelidikan masih dalam tahap mencari saksi dan bukti tewasnya Laila.
Baca Juga :
Bangkai Mobil Boks di Pasar Cipulir Dievakuasi
"Kita juga belum bisa meminta keterangan dari ayah korban, Guntur. Karena Guntur masih menjalani perawatan luka-luka akibat kecelakaan itu," ujar Sutimin.
Tak hanya saksi, barang bukti kecelakaan pun masih kurang. Polisi baru memiliki alat bukti berupa sepeda motor dan korban saat dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
"Kita akan lakukan olah TKP untuk mengumpulkan barang bukti termasuk di bus polisi," ujar Sutimin.
Sepeda motor yang dikendarai Guntur, ayah Laila terserempet bus iring-iringan polisi. Peristiwa itu, terjadi pukul 14.50 WIB, Senin 2 Februari 2015.
Saat itu, empat bus kepolisian sedang melanju kencang dari arah Jalan Patimura menuju Jalan Prapanca Raya. Tepat di Underpass Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, motor Guntur tersenggol. Laila, kemudian terpental hingga mengalami luka yang cukup serius.
Laila, sempat dibawa ke Puskesmas Kebayoran Baru. Karena luka yang cukup parah, dia lalu dirujuk ke Rumah Sakit Fatmawati untuk mendapatkan pertolongan yang lebih memadai. Namun, nyawa Laila tak terselamatkan, dia tewas sebelum sempat menjalani perawatan. (ren)
Siti Indah Lucanti - Jakarta
Baca juga:
Sebelum Ditabrak Bus Polisi, Laila Minta Kerudung Putih
Penyidik Akan Cari Bukti Kematian Laila di Badan Bus Polisi
Baca juga:
Sebelum Ditabrak Bus Polisi, Laila Minta Kerudung Putih
Penyidik Akan Cari Bukti Kematian Laila di Badan Bus Polisi
Halaman Selanjutnya
"Kita juga belum bisa meminta keterangan dari ayah korban, Guntur. Karena Guntur masih menjalani perawatan luka-luka akibat kecelakaan itu," ujar Sutimin.