Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Hujan lebat yang melanda Jakarta dan sejumlah wilayah Indonesia di awal bulan Februari 2015 ini ternyata belum dapat disebut sebagai cuaca yang ekstrem.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) cuaca saat ini hanya berupa musim hujan tahunan yang menyebabkan durasi hujan lebih lama bahkan bisa mencapai 24 jam tanpa henti.
Baca Juga :
Pagi Ini, Jakarta Cerah Berawan
"Masa transisi yang dimaksud adalah masa di mana terjadi perpindahan musim dari musim penghujan ke musim kamarau," kata Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, Kukuh Ribudianto, Rabu, 11 Februari 2015.
Angin kencang yang terjadi di masa transisi dapat menciptakan pertumbuhan awan-awan Cumulonimbus (CB). Awan ini adalah awan berbahaya yang selalu menjadi musuh utama dan paling ditakuti pilot pesawat terbang.
"Nanti dari awan itu muncul petir kencang, awannya menyerupai bunga kol berwarna hitam pekat," papar Kukuh.
Menurut Kukuh, hujan dan angin kencang serta petir biasa akan terjadi di waktu siang menjelang malam hari.
"Sangat berbeda dengan hujan yang terjadi sekarang, karena cuaca ekstrem ini jarang sekali terjadi di pagi dan siang hari," katanya.
Kukuh mengimbau masyarakat untuk tetap waspada meskipun masa transisi itu masih terjadi dalam waktu cukup lama lagi.
Laporan: Siti Indah Lucanti - Jakarta
Baca juga:
Halaman Selanjutnya
Angin kencang yang terjadi di masa transisi dapat menciptakan pertumbuhan awan-awan Cumulonimbus (CB). Awan ini adalah awan berbahaya yang selalu menjadi musuh utama dan paling ditakuti pilot pesawat terbang.