Kepsek SMAN 3: Enam Siswa Diskors karena Keroyok Alumni

Ilustrasi/kekerasan
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Kepala Sekolah SMAN 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, Retno Lisyati, mengatakan, alasan dia menskors enam siswanya lantaran diduga mengeroyok alumni hingga mengakibatkan cedera.

"Kami siap mempertanggujawabkan keputusan sekolah karena semata-mata untuk menegakkan aturan untuk pembinaan dan memutus mata rantai kekerasan di sekolah," ujar Retno, Rabu, 11 Februari 2015.

Retno mengaku, sekolah akan menyelesaikan persoalan ini dengan prosedur yang baik dan benar, yakni dengan meminta keterangan pelaku, korban dan seorang anggota Babinsa serta seorang polisi ikut menangani kasus ini.

"Sekolah pun berusaha menemui korban. Ada beberapa perbedaan keterangan antara korban dan pelaku, maka kami tentu saja harus melakukan penyelidikan dan harus dibuktikan oleh polisi yang menanggani," ucap Retno.

Pihak sekolah kemudian memutuskan untuk memperoses kasus ini dengan dugaan pengeroyokan sesuai tata tertib sekolah.

"Kami hanya berwenang menegakkan aturan berdasarkan pengakuan para siswa, sedangkan kewenangan segala pembuktian pidana pengeroyokan adalah ranah para penyidik polisi," ujarnya.

Menurut Retno, dari proses pemeriksaan dapat disimpulkan peserta didik terbukti melanggar peraturan tata tertib sekolah nomor 27 (b) tentang perkelahian dan tindak kekerasan dengan kredit poin pelanggaran 100, kemudian sanksi dikembalikan kepada orangtua.

Pihak sekolah SMA Negeri 3, ingin membenahi sekolah agar menjadi lebih baik, dan tidak ingin lagi ada kekerasan di dalam sekolah maka pihak sekolah kini akan bertindak tegas terhadap kekerasan di sekolah.

"Kalau menskorsing bukan kami tidak sayang kepada anak-anak murid kami. Kalau kami tidak sayang dan tega terhadap mereka, kami sudah keluarkan mereka. Ini kami hanya menskorsing saja namun tidak menghilangkan hak-hak murid kami," ucapnya.

Adu Mulut, Seorang Pria Dikeroyok di Tanah Abang

Laporan: Siti Indah Lucanti

Ilustrasi/Senjata tajam

Tuduh Bongkar Pos, Kelompok Ormas Tusuk Pemuda

Polisi bekuk komandan ormas tersebut.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2016