- Fajar GM
VIVA.co.id - Ada yang beda saat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, melakukan blusukan ke tanggul Kali Sunter di Jakarta Utara.
Pada blusukan kali ini, Ahok dijaga oleh tiga sniper alias penembak jitu dari kesatuan Brimob Polda Metro Jaya, Kamis 12 Februari 2015.
Bak seorang petinggi negara, tiga anggota Brimob itu mengawal Ahok lengkap dengan senjata laras panjang dan rompi anti peluru.
Ahok mulai dikawal ketiga anggota Brimob itu sejak ia keluar dari rumahnya di kawasan Pluit, mereka mengawal mobil dinas Ahok dengan menggunakan sepeda motor.
Saat Ahok turun dari mobil dan mulai mengecek tanggul Kali Sunter yang jebol, dua orang sniper nampak berjaga di pinggir Jalan Artha Gading, Jakarta Utara.
Keduanya mengawasi situasi di sekitarnya. Sementara itu satu sniper lainnya terus menempel di samping Ahok. Termasuk saat wartawan melakukan wawancara door stop.
Para sniper itu nampak terus siaga mengamati setiap gerak-gerik orang yang berada di sekitar Ahok.
Sebelumnya Ahok, baik dalam melakukan aktivitas kerjanya atau pada saat blusukan, biasanya hanya dijaga oleh seorang tim ajudan pribadi yang terdiri dari lima orang, beserta petugas pengamanan dari unsur Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Ahok melakukan blusukan atau peninjauan langsung ke lapangan secara singkat untuk mengecek wilayah-wilayah yang terkena banjir di kotamadya Jakarta Utara.
Selain itu ia juga melakukan pengecekan ke tanggul Kali Sunter yang terletak di kawasan Artha Gading, Jakarta Utara. Tanggul kali tersebut ditengarai telah dijebol pada tanggal 25 Januari 2015 yang lalu hingga menyebabkan beberapa kawasan di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara tergenang banjir di puncak musim penghujan yang tengah terjadi saat ini.
Tidak diketahui pasti kenapa tiba-tiba saja Ahok dikawal seketat itu, apakah memang situasi Jakarta sedang gawat?
Baca juga:
Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah
Banyak yang sudah alih fungsi lahan.
