- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
Alhasil, karena tingkahnya yang kerap membuat cemas, pihak sekolah pun terpaksa memberikan guru pendamping untuk siswi berambut ikal ini. Belakangan diketahui, tak hanya Nadhira, di sekolah ini juga ada sekitar 78 murid yang memeliki keterbutuhan khusus sama seperti Nadhira. Untuk itu, pihak sekolah pun telah menyiapkan 68 guru pendamping.
"Inilah yang membedakan sekolah kami dengan kebanyakan sekolah lainnya. Biasanya kan sekolah takut dengan anak berkebutuhan khusus namun kami beda. Kami punya cara sendiri untuk menanggulanginya. Kami juga punya ruang terapi khusus," kata Kepala Sekolah SMP Al-Jannah, Adelina S Pane kepada VIVA.co.id, Senin 16 Maret 2015.
Adelina juga menegaskan, tidak benar jika Nadhira menghilang lantaran menjadi korban dirisak teman-temannya di sekolah. Banyaknya kamera pengawas, serta adanya dua guru dalam satu ruangan ditambah adanya guru pendamping khusus untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) diyakini dapat menjamin kasus risak tidak terjadi di sekolah tersebut.
"Sebelum pindah ke sini pada Januari 2014, Nadhira pernah sekolah di satu sekolah swasta di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Nah, berdasarkan pengakuan Nadhira, di sekolah itulah ia kerap di-bully. Jadi bukan di sini, itu yang perlu diluruskan," katanya.
Sejumlah rekan sekelas Nadhira menegaskan, mereka pun sering mendengar cerita Nadhira ketika menjadi korban risak di sekolahnya yang terdahulu.
"Iya katanya di sekolahnya yang dulu dia pernah ditendang dan dipukul sama kaka kelasnya," kata salah satu teman Nadhira yang enggan disebut namanya.
Meski berkebutuhan khusus, namun tingkah laku Nadhira kerap mengundang gelak tawa dan perhatian lingkungan sekolah. Beberapa guru dan teman Nadhira mengatakan, pernah sewaktu-waktu Nadhira tiba-tiba menceburkan diri ke kolam ikan lantaran merasa dirinya ulang tahun.
"Pernah juga dia naik ke atas panggung enggak mau disuruh turun. Ada lagi, dia pernah juga merosot dari besi pinggiran tangga untung tertangkap Pak Guru," kata teman-temannya sambil tertawa mengenang tingkah laku Nadhira.
Kelakuan Nadhira ini pun kerap membuat pihak sekolah khususnya para guru deg-degan. "Motivasi belajarnya sangat rendah. Suka menghindar-hindar. Namun kami sangat memaklumi. Walaupun deg-degan juga dengan prilakunya," kata Adelina.
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
Anak-anak di AS Disarankan Punya Kartu Identitas
Kartu ini akan terkoneksi dengan aparat hukum dan rumah sakit
