KPAI Endus Ada Pesta Bikini Lain yang Tak Terekspos

Undangan Pesta Bikini Pelajar
Sumber :
  • twitter.com/Divine_prod

VIVA.co.id - Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda menduga, acara sejenis pesta bikini bertema 'Splash After Class' yang ramai belakangan ini sudah pernah terjadi sebelumnya.

Dipolisikan, EO Pesta Bikini Pelajar Bubarkan Diri

Menurut dia, acara serupa bisa saja terjadi di Jakarta atau di luar Jakarta, tetapi tidak terekspos dengan media sosial. Tereksposnya acara ini disebut KPAI sebagai peringatan dini mengenai bahaya pornografi dan pornoaksi yang mengorbankan remaja SMA.

"Event seperti ini bisa saja pernah terjadi tapi tidak diunggah di media sosial. Yang terakhir ini ramai karena diunggah di media sosial. Ini jadi warning untuk kita semua," katanya ketika ditemui di kantor KPAI, Jakarta, Jumat, 24 April 2015.

Kasus Pesta Bikini SMA Jakarta Berujung Damai

Sebelumnya, KPAI telah melakukan penelusuran dan berkoordinasi dengan
beberapa pebisnis hotel. Dari penelusuran tersebut diketahui bahwa di beberapa hotel pernah ada anak-anak yang dijadikan penghibur laki-laki hidung belang.

"Katanya ada anak yang belum cukup umur yang sudah menjadi pekerja seperti itu (baca: PSK). Ini kan sangat membahayakan dan mematikan karakter si anak," ungkap Erlinda.

Pekan Depan Polda Metro Panggil EO Pesta Bikini

Hal seperti ini yang kemudian ditakuti oleh KPAI. Pasalnya, acara-acara seperti ini berpotensi ditunggangi oleh oknum-oknum yang memanfaatkan untuk bisnis narkoba dan prostitusi.

"Potensi buruknya yaitu event ini ditunggangi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. KPAI sangat khawatir, oknum-oknum ini bisa memanfaatkan untuk bisnis-bisnis porno dan narkoba."

Sementara itu, Wakil Kepala SMA Negeri 44 Jakarta Suwarto membantah jika anak-anak didik di sekolahnya mengetahui adanya acara tersebut. Menurut dia, sekolah menjadi korban pencatutan pihak yang tidak bertanggungjawab.

"Hari ini kepala sekolah yang dicatut dikumpulkan di dinas pendidikan. Kami sama sekali tidak terlibat. Kami cuma dicatut. Murid tidak mengetahui hal tersebut," ujar Suwarto di KPAI.

Hingga pukul 16.00, KPAI masih melakukan mediasi dengan perwakilan delapan sekolah yang namanya dicatut. Senin pekan depan, KPAI rencananya akan memanggil event organizer yang menyelenggarakan acara tersebut.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya