- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
Dibalik kisah penangkapannya, ternyata RA memiliki sisi lain yang belum diketahui. Bagi warga rusun Petamburan, Jakarta Pusat, profesi RA sebagai mucikari ternyata tidak diketahui mereka.
"Dia teman saya di sini (rumah susun), suka ngobrol bareng pas weekend," ujar A (35) saat ditemui di rusun.
Berbeda jauh dengan profesinya sebagai penyedia jasa prostitusi, di kediamannya tersebut RA dikenal sebagai salah satu pegawai salon. A beranggapan bahwa RA bukanlah seorang dengan kepribadian yang buruk.
"Saya kaget lihat berita dia ditangkap di hotel itu. Saya nggak tahu dia kerja jadi muncikari," jelas A.
Menurut A, tersangka kasus prostitusi itu tidak pernah berbagi kisah pribadinya dengan warga rusun. Karena itulah A dan beberapa warga yang tinggal di sana merasa cukup terkejut dengan penangkapan yang terjadi.
Selain itu, teman lain dari RA yakni Suli, mengaku bahwa apa yang selama ini diberitakan oleh media massa jauh berbeda dengan keseharian yang dijalankan oleh RA.
"Dia sering hutang rokok atau makan di sini, tinggalnya juga di rusun kan. Masa penghasilannya sampai puluhan juta seperti yang dikatakan oleh media itu," kata Suli.
Dari informasi yang didapatkan, RA memiliki sejumlah hutang terhadap warga ataupun warung disana. Yakni hutang makan Rp200 ribu, hutang pulsa Rp200 ribu, dan hutang laundry sebesar Rp400 ribu.
