Sumber :
- ANTARA/M Agung Rajasa
VIVA.co.id
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap anggaran perbaikan Gelanggang Olah Raga (GOR) Velodrome, Rawamangun, yang mencapai Rp409 miliar tidak masuk akal.
"Itu gila," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jum'at, 15 Mei 2015.
Ahok beralasan, sebuah perusahaan swasta, bisa melakukan pembangunan sebuah tempat resor mewah dengan harga Rp200 miliar hingga Rp400 miliar.
Menurutnya, tidak masuk akal jika hanya untuk kegiatan rehab saja, dibutuhkan anggaran hingga Rp409 miliar.
GOR Velodrome sendiri telah berdiri sejak tahun 1979 dan memiliki luas area hingga 13.500 meter persegi. GOR itu direncanakan akan menjadi salah satu venue pertandingan pada saat Jakarta menjadi tuan rumah Asian Games pada tahun 2018.
"Jadi apanya yang mau direhab? Itu (anggarannya) sama dengan anggaran bikin gedung baru," ujar Ahok.
Anggaran renovasi GOR Velodrome sendiri diajukan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta.
Ahok mengatakan dinas yang dipimpin oleh tersangka kasus UPS Zainal Soleman itu memang mengajukan banyak anggaran yang nilainya tidak masuk akal ke dalam APBD DKI tahun 2015. Ahok memastikan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI akan mengunci dan membatalkan penggunaan anggaran itu.
"Saya sudah minta Pak Heru (Heru Budi Hartono, Kepala BPKAD) untuk kunci," ujar Ahok.
Baca Juga :
Bareskrim Bongkar Korupsi APBD DKI, Ahok Senang
"Itu lebih jelas, anggaran ini (renovasi GOR Velodrome) lebih baik ditunda untuk tahun depan. Kita cari dulu konsultan yang jujur," ujar Ahok.
Halaman Selanjutnya
"Itu lebih jelas, anggaran ini (renovasi GOR Velodrome) lebih baik ditunda untuk tahun depan. Kita cari dulu konsultan yang jujur," ujar Ahok.