Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Proses tender untuk pembangunan megaproyek tahap kedua Gelanggang Olah Raga atau Stadion Pakansari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dicurigai ada rekayasa. Sebab muncul nama perusahaan pemenang tender meski belum pengumuman resmi.
Beredar nama PT Prambanan sebagai perusahaan pemenang tender proyek raksasa senilai Rp196 miliar itu pada Kamis, 21 Mei 2015. Padahal pengumuman resmi digelar pada Jumat, 22 Mei 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
Beredar nama PT Prambanan sebagai perusahaan pemenang tender proyek raksasa senilai Rp196 miliar itu pada Kamis, 21 Mei 2015. Padahal pengumuman resmi digelar pada Jumat, 22 Mei 2015.
Kepala Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa (KLPBJ) Kabupaten Bogor, Hendrik Suherman, sempat mengaku belum mengetahui informasi perusahan pemenang tender itu. Dia bahkan mengatakan bahwa pengumuman tender digelar pekan ini tetapi kemudian dikoreksi.
Peneliti Transparansi Keuangan, Uchok Sky Khadafi, menengarai ada pengkondisian atau upaya rekayasa untuk meloloskan perusahaan tertentu sebagai pemenang tender megaproyek itu. Dia meminta Pemerintah Kabupaten Bogor transparan soal itu karena menyangkut kepentingan umum.
Dia menjelaskan, paket lelang dengan pagu anggaran senilai Rp196 miliar diikuti empat peserta, yakni PT Wijaya Karya (Persero) dengan penawaran Rp178 miliar, PT Nindya Karya (Persero) Rp181 miliar, PT Prambanan Rp188 miliar, dan PT Waskita dengan penawaran Rp194 miliar.
"Pemerintah Kabupaten harus terbuka kepada publik kenapa perusahaan itu menang dan apa alasannya. Biar masyarakat tahu mekanisme lelang dan tidak ada indikasi yang lainnya," kata Uchok, yang juga Direktur Center for Budget Analysis di Bogor pada Senin, 25 Mei 2015.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kepala Kantor Layanan Pengadaan Barang/Jasa (KLPBJ) Kabupaten Bogor, Hendrik Suherman, sempat mengaku belum mengetahui informasi perusahan pemenang tender itu. Dia bahkan mengatakan bahwa pengumuman tender digelar pekan ini tetapi kemudian dikoreksi.
