VIVA.co.id - Sekitar 150 perguruan silat mengerahkan seribu lebih "pendekar" untuk turun di arena Car Free Day (CFD), Minggu, 14 Juni 2015.
Perguruan dan komunitas silat ini tergabung di Redaksi Betawi (Rumah Edukasi Aktivis Betawi). Para pendekar ini melakukan atraksi silat khas Betawi dengan menggunakan pangsi (busana khas betawi) di jalan sekitar Bundaran Hotel Indonesia. Aksi ini cukup menarik minat warga yang memadati area CFD.
Ketua Panitia sekaligus Ketua Redaksi Betawi Untung P Napis mengatakan, tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan edukasi dari sisi gelar busana kepada masyarakat umum mengenai busana pangsi sebagai bagian dari tradisi dan budaya Betawi.
"Selama ini biasanya (pangsi) hanya dipakai buat silat, anak muda kan alergi memakainya, makanya kami gairahkan kembali busana ini," kata Untung kepada VIVA.co.id di lokasi.
Komunitas Betawi sangat berharap, sekolah-sekolah umum menggelar kegiatan seni bela diri tradisional di dalam sekolah.
"Bela diri di sekolah-sekolah hanya ada bela diri modern seperti karate, kami berharap khususnya di Jakarta, bela diri silat tradisional masuk ke dalam muatan lokal atau pengembangan diri di sekolah-sekolah," ujar Untung menambahkan.
Fuad (25), salah seorang warga dari Depok yang berkunjung ke CFD mengaku senang melihat pertunjukkan bela diri Betawi ini.
"Senang melihat pelestarian budaya, semoga setiap CFD ada menyisipkan pegelaran budaya seperti ini," ujarnya.
(mus)
