Jelang Lebaran, Ayam Gelondongan Berformalin Marak

Daging Ayam
Sumber :
  • http://dapuronlinequ.blogspot.com
VIVA.co.id
- Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Depok dan Provinsi Jawa Barat, menemukan indikasi pengawet mayat, atau formalin pada ayam potong di Pasar Kemirimuka, Beji Depok, Sabtu dini hari, 4 Juli 2015.

Tak hanya itu, saat menyisir delapan lapak pemasok ayam potong, Distankan dan aparat kepolisian yang ikut mendampingi, juga berhasil menemukan barang bukti suntikan yang diduga kuat dipergunakan dua produsen ayam untuk membuat ayamnya lebih besar, alias gelondongan. Selain ayam bermasalah, petugas juga mendapati adanya daging sapi impor di pasar tradisional itu.

Kepala Bidang Pertenakan, Distankan Kota Depok, Tinte Kusmiati, menuturkan untuk memastikan kandungan apa saja yang terdapat di dalam sampel ayam, tim akan mengecek semua sampel ke Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan.

"Walau secara kasat mata ayam potong yang diambil menjadi sampel terindikasi berformalin, tetapi untuk memastikan hal itu, kami harus menguji lebih dalam di lab," katanya.
Infrastruktur Pasar Tradisional RI Tertinggal

Bila betul mengandung bahan berbahaya, Tinte menegaskan, penjual akan diberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku. Yang telah terbukti, menurutnya, dua pedagang nakal yang menyuntikan air ke ayam potongnya.
Pemda Diminta Genjot Pasar Rakyat agar Miliki SNI

"Tentunya harus tunggu hasil lab dulu, paling lama enam hari. Bila terbukti, pihak kepolisian nantinya yang akan menindak mereka,” terangnya.
Bedakan Ayam Tiren dan Segar, Ini Caranya

Tinte menjelaskan, sidak ke pasar ini merupakan pengawasan produk pangan asal hewan yang rutin dilaksanakan dua kali dalam setahun.

"Monitoring ke pasar ini juga bertepatan dengan Ramadhan dan Lebaran, yang biasanya permintaan daging naik." ujar dia.

Sementara itu, salah satu penjual ayam yang terbukti menyuntikan ayam-ayamnya mengatakan, penyuntikan pada ayam ini merupakan permintaan pengecer. Ironisnya lagi, salah pelaku bahkan mengatakan hal itu sudah biasa ia lakukan.

“Ya udah biasa. Iya, tahu salah," kata Wawan. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya