Plin-plan, Ahok Kini Mau Lanjutkan Proyek Monorel

Tiang-tiang penyangga monorel yang terbengkalai di Jalan H.R Rasuna Said Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA.co.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menghidupkan kembali proyek moda transportasi monorel yang selama ini terhenti pembangunannya.

Bikin Kejutan lagi, China Luncurkan Skytrain Pertama dan Saingi Jepang

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama mengatakan, ia terus berusaha untuk melanjutkan proyek transportasi massal tersebut, dengan syarat pihak pengembang harus memenuhi total 15 syarat yang diajukan.

"Ini (monorel) mau dihidupkan kembali, dalam arti ada syaratnya. Ada 15 persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat membangun monorel," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini di Jakarta, Kamis, 9 Juli 2015.

Ingin Bangun Monorel, BPN Sentil Pemkot Depok

Ahok mengaku, Pemprov DKI Jakarta sedari awal merasa tertarik untuk memiliki moda transportasi baru yang belum pernah dimiliki sebelumnya. Namun, memang harus diakui bahwa tidak mudah untuk merealisasikan keinginan tersebut, terbukti dari berhentinya pembangunan proyek monorel sejak zaman pemerintahan sebelumnya.

Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono belum dapat berbicara banyak mengenai proyek ini.

Wali Kota Sebut Proyek Monorel Depok Bakal Dikerjakan Swasta

"Sedang dikonsep oleh biro hukum. Monorel coba langsung ditanya ke Pak Gubernur saja," ujarnya.

Sebelumnya, Ahok menghentikan kontrak proyek monorel pada Januari 2015 lalu. Ahok menyampaikan, tidak kunjung berlanjutnya pembangunan proyek itu walaupun Jokowi, yang pada saat itu sedang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, telah melakukan ground breaking (penanaman tiang pancang) ulang proyek itu di Kuningan pada tanggal 16 Oktober 2013 silam.

Ahok menuturkan, penolakan kali ini berdasarkan kepada kajian terhadap dokumen teknis yang diberikan oleh PT JM kepada Pemprov DKI pada Oktober 2014. Kajian kali ini dilakukan secara langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

Berdasarkan kajian itu, Ahok mengatakan, pemerintah pusat menganggap pembangunan depo (tempat penyimpanan gerbong) monorel di atas Waduk Setiabudi, seperti yang PT JM tuliskan di dokumen teknisnya, merupakan sesuatu yang sangat rawan terhadap keamanan tanggul Latuharhari.

Bila dipaksakan, kata Ahok, bukan tidak mungkin pembangunan depo itu malah akan menimbulkan banjir di Jalan MH Thamrin dan Jenderal Sudirman pada Januari 2013 lalu.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya