PT Mandom Bantah Gunakan Mesin Tak Layak Pakai

Kebakaran di Pabrik Kosmetik
Sumber :
  • ANTARA/Risky Andrianto

VIVA.co.id - Direktur PT Mandom Indonesia Tugiyono mengaku telah memastikan seluruh peralatan yang digunakan pabrik mereka memenuhi standar.

Pengecekan rutin pun terus dilakukan. Sebab itu, Tugiyono meyakini bahwa kebakaran hebat yang kini menewaskan enam pekerjanya tersebut bukan karena disebabkan peralatan mereka.

"Prosedur pengecekan gas ada SOP (Standart Operational Procedure). Sampai saat ini kami tidak bisa menunjukkan itu tidak baik. Semua dalam kondisi oke. Pagi pemeriksaan tapi tidak ditemukan semacam itu (kebocoran gas)," ujar Tugiyono dalam jumpa persnya di Jakarta Selatan, Minggu 12 Juli 2015.

Ia juga memastikan bila seluruh peralatan mereka, juga masih dalam kondisi usia yang relatif muda yakni antara tiga hingga empat tahun.

"Pergantian alat dilakukan pada usia delapan tahun. Saat ini alat kami usianya baru 3-4 tahun, pindahan dari Sunter ke Cibitung," katanya.

Oleh karena itu, Tugiyono tidak bisa mengatakan apakah terjadi kerusakan pada instalasi yang dioperasikan. "Kalau benar, mungkin ada kelalaian atau kerusakan instalasi, itupun saya tidak bisa pastikan, ini masih dalam proses penyelidikan kepolisian," kata dia.

Tanggung Seluruh Biaya

Apindo Keberatan Iuran BPJS Kesehatan Naik

Sementara itu, Muhammad Makmun Arsyad, Presiden Direktur PT. Mandom Indonesia, mengatakan bahwa pihaknya berduka atas musibah ledakan pada Jumat 10 Juli 2015.

Pihaknya berjanji akan menanggung seluruh biaya tindakan, perawatan, dan pengobatan setiap karyawan yang terluka.

Selain itu, ia juga mengatakan akan memberikan bantuan biaya transport, maupun konsumsi keluarga selama mendampingi korban dalam perawatan.

"Mandom akan tanggung semua biaya karyawan yang terluka. Bukan hanya itu, bantuan biaya transport, maupun konsumsi keluarga selama mendampingi korban dalam perawatan," kata Makmun.

Kebakaran yang dialami PT. Mandom, Kawasan Industri MM 2100, Cibitung, Bekasi 10 Juli 2015 lalu, memakan korban enam orang tewas. Sebanyak 52 orang yang mengalami luka bakar masih menjalan perawatan. Satu korban sudah pulang pada Jumat kemarin. (ase)

ILO: Tak Ada Alasan Perusahaan Tolak Penyandang Disabilitas
Ilustrasi pekerja buruh konstruksi proyek membawa pipa.

Komisi IX Minta Menaker Lebih Giat dan Pro Terhadap Buruh

Bagaimana kebijakan mensejahterakan, selama ini lebih pro pengusaha.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2016