- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Menjadi kota penyangga Ibu Kota Jakarta, membuat Depok menjadi tempat tinggal banyak didiami pendatang, sehingga akan banyak rumah kosong, yang ditinggal mudik penghuninya ke kampung halaman saat Hari Raya Idul Fitri.
Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono mengatakan, banyaknya rumah kosong mengundang kejahatan. Untuk itu, pihaknya membentuk satuan tugas, untuk operasi pemantauan.
"Ini contohnya, pemilik rumah meninggalkan dalam keadaan lampu luar dinyalakan, kunci gembok terpasang di luar pagar. Jelas menandakan rumah kosong dan tidak ada yang menjaga," kata Dwiyono Rabu, 15 Juli 2015.
Kondisi seperti itu disebutnya mengundang kejahatan. Oleh karena itu Dwiyono menggandeng mitra Pokdar Kamtibmas, untuk aktif melakukan langkah preventif, dengan membuat posko pemantauan.
"Sudah kita bentuk satgasnya. Saya juga menghimbau, pemudik agar menitipkan rumahnya ke tetangga, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Barang berharga bisa dititip di Polresta Depok," ujarnya menambahkan.
Dwiyono menegaskan, penitipan barang berharga di Polresta Depok bebas biaya. Pencurian rumah kosong menjadi persoalan serius, mengingat tidak mungkin berharap sepenuhnya pada polisi dengan jumlah yang terbatas.
Iswara, Kepala Pos Pengamanan Rumah Kosong di Kelurahan Sukamaju, Sukmajaya, mengatakan di wilayahnya terdapat 10 perumahan dengan jumlah KK mencapai 2.078, tapi baru 130 KK yang melapor akan meninggalkan rumah untuk mudik.
(mus)