- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mencurigai adanya permainan dalam proses pengujian kendaraan bermotor (KIR) 20 unit bus gandeng TransJakarta merek Scania yang resmi beroperasi pada Juli 2015.
Kecurigaan itu muncul setelah bus mewah berkualitas tinggi itu dinyatakan hanya mampu menampung 39 atau 41 penumpang saja.
"Scania itu tidak bermasalah, ini saya justru mikir sepertinya ada orang-orang yang mau jatuhkan Scania. Makanya sekarang saya sedang mau periksa Kepala uji KIR ini ada maksud apa," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015.
Sebelumnya, Sabtu, 8 Agustus 2015, sejumlah warga pengguna TransJakarta menyampaikan kekhawatirannya kepada media karena rendahnya jumlah kapasitas penumpang yang tertera di stiker uji KIR di beberapa bus Scania.
Ahok mengatakan, tak mungkin sebuah bus gandeng besar hanya kuat menampung 40 orang jika dibandingkan dengan bus buatan China yang sampai saat ini mampu beroperasi dengan mengangkut ratusan penumpang.
Seharusnya, warga Jakarta dapat menilai sendiri mana bus yang benar-benar layak jalan dan teruji dan mana bus yang dinilai riskan untuk beroperasi.
"Menurut saya ini ada orang iseng, mana ada sih bus yang isinya 111 kursi, memangnya kereta? Ya pasti harus ada yang berdiri kecuali di bus itu ada larangan berdiri. Sekarang saya tanya deh, lebih baik ada kesalahan urus administrasi (KIR) tetapi busnya baik atau urus administrasi benar tapi busnya banyak yang terbakar?"
(mus)
