- VIVA.co.id / Muhammad Iqbal
VIVA.co.id - (OP) untuk mengantisipasi kelangkaan daging sapi yang digelar Pemerintah Provinsi DKI Jakartadi wilayah Jakarta Barat, OP digelar di Pasar Grogol.
Namun, yang sedianya digelar pukul 07.00 WIB, terpaksa molor hinggal pukul 09.00 WIB karena ada penolakan dan protes keras dari pedagang daging di pasar itu.
Bahkan, sempat terjadi keributan singkat antara pedagang dan petugas dari Suku Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Jakarta Barat di lokasi . (Baca: )
Pedagang berusaha membubarkan dan mengusir petugas yang menggelar operasi pasar. Beruntung keributan tidak meluas setelah petugas dari Polsek Tanjung Duren melerai kedua pihak yang bertikai dengan cara negosiasi.
Dalam negosiasi itu, pedagang sepakat mengizinkan OP digelar, tapi dengan syarat dilakukan tidak di area dalam pagar Pasar Grogol.
OP akhirnya digelar persis di depan Pasar Grogol, Jalan Mawardi Raya, Grogol dengan pengawalan petugas kepolisian.
"Akhirnya setelah negosiasi alot, diperbolehkan berdagang tapi di luar area mereka" kata Staf Sudin Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan, Edi Pramonol, Selasa 11 Agustus 2015.
Baca juga:
Setelah OP dibuka, para pembeli langsung antri untuk membeli daging beku yang disediakan sebanyak 2 ton oleh PD Dharma Jaya. Harga jual daging sapi, untuk paha depan Rp. 85.000 per kilogram, dan paha belakang Rp. 89.000 perkilogram.
Ipong, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Grogol, mengaku mereka sempat menolak OP karena tidak ada koordinasi dengan pihak pedagang sebelumnya, dan juga OP dilakukan di area dalam pasar.
"Kami sebenarnya menolak ini (OP), tapi kami juga menghargai usaha pemerintah yang ingin menekan harga daging" kata Ipong.
Strategi Mendag Atasi Calo Daging Sapi
Salah satunya memasok sapi dari peternak lokal.
