Dituding Boroskan Anggaran di Wisma Atlet, Ini Jawaban Ahok

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama
Sumber :
  • Fajar GM

VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok membantah tuduhan bahwa gagasan mengubah wisma atlet Asian Games menjadi rumah susun sebagai pemborosan anggaran daerah.

Ahok menuturkan, merunut kepada konsep pembangunannya, kawasan Wisma Atlet Asian Games di Kemayoran, Jakarta Pusat, memang sejak awal direncanakan untuk menjadi sebuah kawasan hunian berupa rumah susun usai perhelatan Asian Games 2018 selesai diselenggarakan di Jakarta.

"Waktu tanahnya kami dapatkan dari Setneg (Sekretariat Negara) sudah dicantumkan bahwa tanah itu harus dipergunakan bukan untuk keperluan komersil," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Selasa 15 September 2015.

Ahok mengatakan, merujuk kepada aturan tersebut, Pemprov DKI memutuskan untuk membangun tujuh tower rumah susun di lahan seluas 11,5 hektare yang dihibahkan pemerintah pusat.

Ahok Pasrah Jika Balap Sepeda Asian Games Pindah ke Bandung

Namun, karena DKI mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018, demi efisiensi, DKI juga memutuskan untuk mempergunakan rusun yang akan dibangun, untuk difungsikan sebagai wisma atlet selama perhelatan Asian Games berlangsung.

Rusun yang akan dibangun DKI adalah rusun yang menyasar kalangan menengah ke atas. Setiap unit memiliki luas 30 meter persegi dilengkapi berbagai fasilitas, seperti saluran pipa gas dan penyejuk ruangan.

Ahok mengatakan, pengalihfungsian wisma atlet menjadi rusun tidak akan menjadi pemborosan. Atlet-atlet mendapat hunian yang layak, dan ketujuh tower rusun akan menjadi hunian bagi keluarga berpenghasilan menengah yang bisa menyewa setiap unitnya dengan harga Rp100 ribu hingga Rp150 ribu per hari.

"Sudah dibilang juga sama OCA (Olympic Council of Asia), untuk menyelenggarakan Asian Games itu, kita yang mau jadi tuan rumah, harus menunjukkan bangunan mana yang mau dijadikan hunian atlet. Ya sudah, kita tunjukkan rencana rusun ini. Rusun kita sudah kayak apartemen kok," ujar Ahok.

Pantau Persiapan Asian Games 2018, OCA Kirim 6 Wakilnya

Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI dari Partai Gerindra, Muhammad Taufik, sempat mempermasalahkan rencana pengalihfungsian yang akan dilakukan DKI terhadap bangunan wisma atlet.

Politisi Partai Gerindra itu menilai, pengalihfungsian akan menjadi suatu bentuk pemborosan, karena dikhawatirkan Pemprov DKI malah akan membangun wisma atlet baru, saat hendak kembali menyelenggarakan perhelatan olahraga besar di masa depan.

Taufik menyarankan PT Jakarta Propertindo selaku BUMD yang ditunjuk melakukan pembangunan, untuk mendirikan hunian temporer untuk menampung atlet Asian Games.

"Itu (wisma atlet) bisa menimbulkan perdebatan, setelah tidak dipakai lagi untuk Asian Games. Awalnya dipakai jadi wisma atlet, kemudian diubah menjadi rusun. Masyarakat bisa menuntut, karena sekarang sudah pintar-pintar," ujar Taufik.

BUMD DKI Tak Sanggup Bikin Proyek Asian Games

(asp)

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Sumatera III DPP Golkar, Aziz Syamsudin (tengah).

Jelang Asian Games, Olahraga Cricket Mulai Dipopulerkan

Cricket rencananya akan dipertandingkan di Asian Games 2018.

img_title
VIVA.co.id
18 Maret 2016