- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, di manapun di seluruh dunia, ajang olahraga multi event atau ajang internasional, selalu dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah.
Ahok mengatakan, Jakarta adalah daerah yang pertumbuhan ekonominya di Indonesia bisa dibilang sudah baik. Sementara daerah-daerah lain, termasuk Palembang, adalah daerah yang pertumbuhan ekonominya masih perlu didongkrak, salah satunya dengan menyelenggarakan ajang berskala internasional.
"Kalau kita dorong Palembang untuk bangun semua (infrastruktur), nanti Palembang jadi lengkap fasilitasnya, sehingga pertumbuhan ekonomi di Sumatera bagian selatan (Jambi, Lampung, Sumsel, Bengkulu) akan naik," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Senin, 28 Desember 2015.
Hanya saja, Ahok mengatakan, Komite Olimpiade Asia atau Olympic Committee of Asia (OCA) sendiri menilai Palembang belum siap menyelenggarakan ajang olahraga sebesar Asian Games tanpa bantuan dari kota lain. Atas dasar itu, dipilihnya Jakarta, yang pernah menyelenggarakan ajang serupa pada tahun 1962, untuk menjadi tuan rumah bersama.
Maka dari itu, Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI menyatakan kesanggupannya untuk menjadi tuan rumah bersama. Meski demikian, Ahok tetap menyatakan pendiriannya.
Bila diberi pilihan, menurutnya waktu persiapan pelaksanaan Asian Games dalam dua tahun ke depan, akan lebih baik bila digunakan Pemerintah Provinsi DKI untuk fokus ke berbagai program pembenahan Jakarta seperti menyelesaikan masalah banjir, sampah, membenahi hunian warga, hingga meringkas birokrasi.
"Jakarta itu udah jadi kota yang gede, udah bukan waktunya lagi kalau masih ngurusin Asian Games," ujar Ahok.
