- Anwar Sadat - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Suasana Haru menyelimuti upacara adat untuk memakamkan Andre Agustinus Habeahan dan Andra Agustinus Habeahan, sepasang balita kembar yang tewas dalam peristiwa kebakaran rumah kontrakan di Jalan Damai RT 9 RW 3 Kelurahan Pulogebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur.
Leny Hilda Tampa tak henti-hentinya menangis sambil terus memeluki dua peti jenazah, tempat jasad putra kembarnya dibaringkan.
"Oh anakku, kau telah pulang nak. Kau telah pulang bersama adikmu," kata Leny Hilda Tamba saambil menangis histeris seakan tak percaya anak kembarnya telah pergi mendahuluinya, Jumat 18 September 2015.
Sejak pagi tadi, Jumat 18 September 2015, rumah duka mulai ramai, tetangga sekitar korban berdatangan untuk menyampaikan rasa simpati dan belasungkawa atas kematian putra kembar pasangan Candra Habeahan dan Leny Hilda Tamba.
Kedua jasad balita kembar berusia tiga tahun itu rencananya akan dimakamkan di TPU Pondok Kelapa Jakarta timur sekira pukul 12.00 WIB.
Saat ini kedua jasad disemayamkam terlebih dahulu untuk didoakan dan sambil menunggu sebagian keluarga datang untuk melihat sang putra kembar untuk terakhir kalinya
Andre dan Andra tewas mengenaskan dalam peristiwa kebakaran yang melanda rumah kontrakan kedua orangtunya pada pukul 15.00 WIB, Kamis 17 September 2015.
Jasad balita itu ditemukan sudah hangus di dua tempat berbeda, yakni di dalam kamar tidur dan di kamar mandi rumah itu.
Dua Balita Kembar Tewas di Kebakaran Saat Orangtua Kerja
"Ditemuin si Andre di dalam kamar mandi, udah tertimpa reruntuhan."
