VIVAnews - Rokok masih menjadi permasalahan serius di Ibu Kota. Penerapan aturan mengenai pengendalian perokok juga masih dilakukan setengah hati.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi, mengatakan, Jakarta belum mampu menerapkan aturan kawasan tanpa rokok seperti tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 75 Tahun 2005 tentang Kawasan Dilarang Merokok.
Survei Fakta Jakarta 2008 yang dipaparkan Tulus menunjukkan, sekitar 50 persen dari 60 pusat perbelanjaan besar di Jakarta masih melanggar ketentuan kawasan dilarang merokok.
Sedangkan survei YLKI dan Fakta 2008 menunjukkan, lebih dari 45 persen pelanggaran merokok di kantor-kantor pemerintah justru dilakukan kalangan pegawai negeri sipil. "Gimana rakyatnya bisa taat kalau PNS yang identik dengan pemerintah saja tak bisa mematuhi aturan, Gubernur saja kaget saat saya paparkan data ini," ujarnya.
Mayoritas para pelanggar yang disurvei mengetahui tentang ketentuan kawasan dilarang merokok. Namun mereka nekat melanggarnya lantaran merasa yakin tidak akan ditegur, ditindak, didenda, atau dipidana, atas pelanggarannya itu. "Ini bukti law enforcement-nya rendah," ujarnya.
Menurutnya, penerapan kebijakan kawasan tanpa rokok mutlak diperlukan. Jika dilakukan secara simultan, kebijakan itu efektif mendukung pengendalian konsumsi tembakau. "100 persen kawasan bebas rokok, tidak ada smoking area atau smoking room," kata Tulus akhir pekan lalu.
Hasil survei YLKI terhadap 1.000 responden di Jakarta yang terdiri dari 600 bukan perokok dan 400 perokok menunjukkan, sebanyak 87,8 persen responden setuju dengan penerapan kawasan tanpa rokok. Bahkan 81 persen responden perokok menyatakan setuju dengan kebutuhan kawasan tanpa rokok.
ILO, organisasi perburuhan WHO, memperkirakan sedikitnya 200.000 kematian pekerja per tahun karena paparan asap rokok orang lain di tempat kerja. Sekitar 800.000 orang di 25 negara-negara Uni Eropa pada tahun 2002 juga meninggal karena paparan asap rokok orang lain.
Menurut Lembaga Perlindungan Lingkungan Amerika, terdapat 3.000 kematian karena kanker paru dan satu juta penderita asma anak per tahun, karena paparan asap rokok orang lain. Bahkan penelitian dari kalangan industri tembakau sejak 1970 menyatakan bahwa asap rokok orang lain membahayakan kesehatan.
Prakit Vathesatogkit dari Komite Nasional Pengendalian Tembakau Thailand menambahkan, penerapan kawasan tanpa rokok menjadi salah satu instrumen penting untuk menurunkan angka perokok aktif di negaranya. "Tentu juga menekan jumlah perokok pasif," ujarnya.
Prakit mengatakan, kawasan tanpa rokok juga diperlukan untuk menekan bahaya asap rokok bagi perokok pasif. Hanya sekitar 25 persen zat berbahaya rokok yang masuk ke perokok, namun sisanya tersebar di udara bebas yang kemungkinan terhirup para perokok pasif.
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Ada dua anggota Polri aktif dalam skuad Timnas Indonesia U-23 yang saat ini melaju hingga semifinal Piala Asia U-23.
Rocky Gerung Minta Anies Jangan Nyagub Lagi: Itu Lebih Bermutu, Ngerti Etika Politik
Politik
29 Apr 2024
Dear Anies Baswedan, Rocky Gerung kasih saran sebagai sahabat agar sebaiknya jangan maju lagi jadi Cagub 2024. Anies diminta jangan cari panggung lama.
Asik Pesta Miras dan Ganja, 5 Oknum Mahasiswa di Papua Diciduk Polisi
Terpopuler: Gempa Garut, Dewas Bongkar Perilaku Wakil Ketua KPK, Keluarga Polisi ke Jakarta
Nasional
29 Apr 2024
Ada tiga artikel dari kanal News VIVA.co,id masuk terpopuler yang tayang pada Minggu (28/4/2024) kemarin.
Seorang pendukung pro Israel melontarkan pernyataan marahnya kepada pengunjuk rasa mahasiswa Universitas California yang melanjutkan demonstrasi mendukung Palestina
Selengkapnya
Partner
BNPM Kota Malang Sebut Warung Madura 24 Jam Justru Banyak Manfaat Untuk Masyarakat
Malang
11 menit lalu
DPD BNPM Kota Malang berjanji akan terus mengawal isu ini hingga tuntas.
Mereka berharap pemerintah Kota Malang berpihak kepada para pengusaha kecil, yang sejatinya
Menurut Erick, Garuda Muda layak dianggap sebagai pencetak sejarah baru bagi sepakbola Indonesia karena mereka berhasil mengangkat nama bangsa. Perjuangan mereka melalui
Jelang Semifinal Piala Asia U-23, Pelatih Uzbekistan Singgung Suporter Indonesia
Jabar
19 menit lalu
Suporter Indonesia memang selalu antusias dalam memberikan dukungan terhadap tim Garuda dalam setiap pertandingan. Bahkan, suporter Indonesia bisa menjadi 'pemain ke-12'
Timnas Indonesia Disebut Bakal Jadi Raja ASEAN
Jabar
20 menit lalu
Sebagai informasi, setelah menjadi juara SEA Games 1991 sepakbola Tanah Air memang kian redup hingga sangat sulit menggapai prestasi bahkan di kawasan Asia Tenggara.
Selengkapnya
Isu Terkini