Menguji Pengetahuan Pahlawan Nasional Warga Jakarta

patung pahlawan nasional MH Thamrin di Jakarta
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Setiap 10 November bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Namun, apakah semua rakyat Indonesia mengenal para pahlawan nasional? Mungkin sebagian masyarakat sudah mengenal Bung Karno, Bung Hatta, Bung Tomo, Jenderal Soedirman, dan Jenderal Gatot Soebroto.

Wagub DKI: Termotivasi Bung Tomo, Bapak Saya Ikut Perang

Selain mereka adalah nama besar dalam sejarah bangsa ini, nama mereka diabadikan sebagai nama Jalan di Ibu kota dan dibuat monumen atau patung.

Namun nama besar dan digunakan sebagai nama jalan rasanya tidak cukup untuk mengenal pahlawan atau tokoh nasional untuk masyarakat. Beberapa nama pahlawan yang cukup terkenal karena diabadikan sebagai nama jalan rasanya tidak cukup masyarakat untuk mengetahui lebih jauh.

Salah satunya adalah MH Thamrin, tokoh dan nama jalan di Jalan Protokol Ibukota ini memang tidak asing lagi namanya. Namun, siapa sangka cukup banyak masyarakat yang tidak mengetahui siapa MH Thamrin bahkan kepanjangan dari MH.

VIVA.co.id melakukan wawancara terhadap beberapa masyarakat terkait dengan siapa MH Thamrin dan apa kepanjangan huruf MH.

"Tau MH Thamrin itu nama pahlawan, nama jalan juga kan, tapi saya tidak tahu tuh pahlawan apaan dia," ujar salah satu masyarakat bernama Fina kepada VIVA.co.id. Selasa 10 November 2015.

Ketika ditanya apakah dirinya tahu dengan kepanjangan dari huruf MH dalam nama MH Thamrin, karyawan swasta yang bekerja di kawasan Jalan MH Thamrin ini pun tidak mengetahuinya.

"Aduh apaan ya MH-nya, saya tidak tahu juga tuh," ujarnya sambil tertawa.

Sekedar informasi, MH Thamrin atau Mohammad Husni Thamrin lahir di Weltevreden, Batavia, 16 Februari 1894 dan meninggal di Senen, Batavia, 11 Januari 1941 pada umur 46 tahun.

Dia adalah seorang politisi era Hindia Belanda yang kemudian dianugerahi gelar pahlawan nasional Indonesia.

Kemudian, VIVA.co.id kembali bertanya mengenai nama pahlawan yang merupakan nama jalan di Ibu kota. Salah satu nama Jalan yang merupakan nama pahlawan kembali ditanyakan kepada masyarakat.

Pahlawan bernama MT Haryono. Ternyata setelah ditanya ke masyarakat, jawabannya pun hampir serupa. Tahu itu nama pahlawan tetapi tidak tahu MT Haryono pahlawan apa dan apa kepanjangan dari huruf MT.

"Saya tahu itu tokoh nasional, nama jalan juga kan, tapi apaan ya dia. Saya juga tidak tahu mas apa kepanjangan dari MT," kata Mayang yang merupakan mahasiswa di salah satu Universitas di Jakarta.

Sekedar informasi, Letnan Jenderal TNI Anumerta MT Haryono atau Mas Tirtodarmo Haryono lahir di Surabaya, Jawa Timur, 20 Januari 1924 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 41 tahun. Dia adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia yang terbunuh pada persitiwa G30S. Ia dimakamkan di TMP Kalibata - Jakarta.

Bahkan, ada nama Pahlawan yang merupakan nama jalan tetapi masyarakat tidak mengetahui bahwa nama tersebut adalah Pahlawan Nasional.

Jalan Radin Inten, Jalan ini berada di Jakarta Timur. Jalan tersebut merupakan Jalan yang cukup besar dan selalu dijadikan akses yang cukup strategis masyarakat dari Kalimalang menuju Buaran atau Pondok Kopi.

Namun, tak disangka masyarakat tidak terlalu mengetahu jika nama tersebut adalah nama pahlawan.

Beberapa masyarakat mengaku mengetahui Jalan tersebut tetapi tidak mengetahui kalau nama tersebut nama seorang Pahlawan Nasional.

"Saya tahu Jalan Radin Inten, saya pikir itu nama tokoh lokal saja, saya tidak tahu kalau nama tersebut nama Pahlawan Nasional," ujar Andri.

Raden Intan II alias Radin Inten II adalah salah satu pahlawan nasional dari Provinsi Lampung yang yang memimpin perlawanan rakyat Lampung ketika melawan penjajahan Belanda. Atas jasa dan pengorbanannya dalam membela kepentingan rakyat, oleh pemerintah dijadikan sebagai pahlawan nasional, dan dibuatlah monumen di sekitar lokasi makamnya. Radin Intan II sebenarnya putra dari Raden Imba II, sedangkan Raden Imba II adalah putra dari Radin Intan.

Ketika ditanyakan kembali ke Andri mengenai nama Pahlawan yang diabadikan sebagai nama sebuah Jalan. Ketika ditanya Jalan Otista, Jakarta Timur. Andri mengaku mengetahuinya karena dirinya selalu melewati jalan tersebut saat bekerja. Namun, Andri tidak tahu bahwa Otista adalah akronim (singkatan) dari nama Pahlawan bernama Otto Iskandar Dinata.

"Wah iya ya, saya tahu Pahlawan itu tapi baru tahu Jalan tersebut singkatan dari nama itu," ucap Andri senyum.

Ternyata, nama Pahlawan yang cukup terkenal dan sudah diabadikan saja banyak masyarakat yang tidak mengetahui siapa Pahlawan mereka. Apalagi yang tidak diabadikan namanya. Sudah 70 tahun bangsa ini merayakan Hari Pahlawan. Namun, sepertinya nilai-nilai kepahlawanan belum muncul di negeri ini.

Brimob Siap Amankan Pilkada Serentak

Untuk sekedar mengetahui sejarah dan nama Pahlawan saja masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui. Lalu bagaimana kita mencontoh sikap patriot dan nasionalisme para pejuang kemerdekaan bangsa ini?Seberapa Kenalkah Kalian Dengan Pahlawan Bangsa?

Seperti yang diketahui, 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan berdasarkan Pertempuran Surabaya yang merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Dapat Gelar Pahlawan, Polri Kukuhkan M Yasin 'Bapak Brimob'
Hj. Fatmawati Soekarno

Kenal Lebih Dekat dengan Pahlawan Wanita Indonesia

Kartini membuka mata masyarakat mengenai pentingnya pendidikan.

img_title
VIVA.co.id
26 Januari 2016