Sumber :
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
- Sebanyak 320 unit bus berukuran sedang milik kopaja yang kini bergabung dengan PT Transjakarta akan dibayar dengan pola rupiah per kilometer.
Tak cuma itu, seluruh sopir juga akan menerima gaji dua kali lebih besar dari upah minimum provinsi.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Tak cuma itu, seluruh sopir juga akan menerima gaji dua kali lebih besar dari upah minimum provinsi.
"Mereka ini dibayar Rp10.359 per kilometer. Inilah momentum kita untuk mengubah sistem angkutan darat kita dari yang tidak beradab menjadi lebih beradab," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saeful Hidayat, Selasa, 22 Desember 2015.
Dengan pola itu, menurut Djarot, maka bus yang diperuntukkan bagi pengumpan dan terhubung dengan jalur
busway
tersebut akan dapat lebih tertib. "Bus tidak perlu
ngetem
dan sopir tidak perlu ugal-ugalan cari setoran," ujar Djarot.
Djarot mengaku bila pihaknya telah menawarkan hal serupa ke manajemen metromini. Namun metromini menolak dan terpaksa ditinggalkan.
"Sudah ditawarkan, tetapi mereka (metromini) tidak mau bergabung. Ya kita tidak bisa menunggu, ya kita tinggal," kata Djarot. (ase)
Halaman Selanjutnya
"Mereka ini dibayar Rp10.359 per kilometer. Inilah momentum kita untuk mengubah sistem angkutan darat kita dari yang tidak beradab menjadi lebih beradab," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saeful Hidayat, Selasa, 22 Desember 2015.
