Jadi Sarang Narkoba, Buwas Ancam Serbu Lapas

Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso geram, dengan semakin tumbuh suburnya sarang peredaran narkotika di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Kegeraman Budi Waseso, alias Buwas semakin menjadi, akibat kerap dipersulit jika akan melakukan pemeriksaan di dalam Lapas.

Menurut Buwas, jika masih terus dipersulit masuk ke dalam Lapas, ia pun tak segan melakukan penyerbuan ke dalam Lapas untuk melakukan pemeriksaan.

"Jadi, kalau kita serbu Lapas, ya jangan disalahkan. Keterbatasan prosedur, selalu jadi alasan kita tidak bisa masuk. Ke depan, kita akan perbaiki," ujar Buwas di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Selasa 26 Januari 2016

Buwas juga menambahkan, saat anggota BNN dan Kepolisian melakukan penelusuran di lingkungan Lapas kerap dipersulit. Dengan dalih yang sering digunakan misalnya, pertanyaan seputar legalitas dan aspek kelengkapan dalam melakukan razia.
Polisi Ringkus Sindikat Narkoba Internasional di Medan

Hal tersebut, semakin menguatkan dugaan adanya keterlibatan sipir dalam peredaran narkoba di sekitar lapas.
Buwas Ancam Bongkar Dinding Lapas Pakai Mesin

"Itu kelemahan UU. Dari Lapas selalu ketat pakai aturan. Kita tidak bisa langsung nembus. Ada oknum lapas yang mempertahankan dan mengulur waktu untuk membersihkan barang bukti," katanya.
Buwas Tuding Masuk Lapas Dipersulit, Apa Reaksi Kemenkumham?

Buwas juga menceritakan, BNN pernah memeriksa salah satu Lapas di Bali, namun justru dihambat secara prosedural. Begitu sudah sampai di dalam, barang buktinya ternyata sudah hilang.

"Di dalam lapas kita menemukan barang bukti berupa narkotika dan alat komunikasi, namun tidak diketahui pemiliknya," katanya.

Menghadapi hal ini, Buwas berencana bertemu dengan Menkumham dan Dirjen Lapas terkait masalah ini. Ia pun berharap, bisa melakukan operasi gabungan dengan Polri dan Dirjen Lapas.

"Di lapas ini terbukti ada jaringan peredarannya. Ini yang harus ditindak tegas dan kita perlu koordinasi," ujarnya.

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya